Samarinda,Lensaborneo.id—Terkait dengan data Pemilih, serta pencocokan data di lapangan menjelang Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Samarinda yang akan di laksanakan Pada Desember 2020 mendatang, Komisi Pemilihan Umum ( KPU ), Petugas Pemilihan Kecamatan ), PPK dan Petugas Pemilihan Suara ( PPS ) turun langsung menemui petugas PPDP, serta melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap Kinerja PPDP, yang tersebar di Tiap Kecamatan dan Kota Samarinda, pada Senin ( 03/08/2020 )
Di konfirmasi melalui jaringan telepon seluler, Anggota KPU Kota Samarinda Dwi Haryono mengatakan bahwa Tim KPU berama PPK dan PPS melakukan kegiatan Monitoring dan Supervisi serta evaluasi terhadap kinerja PPDP di lapangan, “ Kami turun langsung menemui PPDP, melihat laporannya mereka dalam buku , dan sekaligus mengevaluasi terkait dengan prosedur kinerja serta pengisian formulir dari A.A1 KWK,” Ungkap Dwi
Kata Dwi, terkait dengan pemutahiran data pemilih yang jadwalnya sudah di mulai pada tanggal 15 Juli sampai tanggal 13 Agustus 2020, sesuai dengan jadwal sudah 20 hari Petugas PPDP melakukan tugasnya, “ Ini artinya tinggal 10 hari lagi temen- temen PPDP menyelesaiak tugasnya, kita coba mengevaluasi dan kita lihat secara langsung, apakah dalam melaksanakan tugas itu sudah sesuai dengan ketentuan, yang mereka dapatkan saat Bimtek, dan apa apa saja yang menjadi kendala temen teman PPDP di lapangan,” Jelas Dwi Haryono yang membidangi Divis Perencaaan Program Data dan Informasi KPU Kota Samarinda.
Dwi juga mengungkapkan, ketika melakukan monitoring langsung atas kinerja dari PPDP, di lapangan secara umum sudah melakukan tugasnya, sesuai dengan apa yang mereka dapatkan pada bimbingan teknis oleh KPU, hanya saja idealnya sudah 20 hari kerja, harusnya sudah mencapai 90 persen, akan tetapi temuan yang di dapat baru 75 persen pendataan yang di lakukan oleh PPDP, di karenakan banyak kendala yang di hadapi oleh tim PPDP ketika melakukan pendataan dari rumah ke rumah warga pemilih. Itulah kenapa sampai KPU dan tim melakukan monitoring dan evaluasi lansgung kepada petugas PPDP, biar segera di carikan solusinya, jelas Dwi.
“ Kita melihat sebagian pekerjaan dari PPDP ada yang sudah mencapai 80 persen, dan ada pula yang amsih 70 persen, Kenapa ini belum mencapai angka 100 persen penyelesaian pekerjaan data pemilih. Itulah kenpa kita lakukan pengecekan langsung ke lapangan, temui petugas PPDP,” Jelasnya
Karena Idealnya menurut Dwi, Pekerjaan Petugas PPDP sudah sampai rampung, atau sampai para taraf finising,” Harusnya pendataan ini sudah mencapai pada finisinglah, justru yang kita lihat ada yang masih 75 persen, dan ternyata masih banyak warga atau pemilih yang susah di temui oleh petugas PPDP, ada juga karena sedang bekerja jadi tidak berada di rumah saat di datangi PPDP,” Ungkapnya.
Tidak hanya itu Dwi juga mengungkapkan ternyata masih banyak warga yang takut di temui oleh petugas PPDP karena covid-19, bahkan untuk meminta tanda tangan saja banyak warga yang enggan karena takut tertular Covid-19,” bebernya Di lagi.
“ Minta tanda tangan saja ada warga yang takut karena takut tertular, dan hal ini merupakan hak masyarakat untuk lakukan ini dalam bentuk kehati-hatian, mengingat kondisi sekarng lagi covid, tapi petugas kita sudah di lengkapi dengan APD lengkap, mulai dari Masker, Sarung tangan, dan di ingatkan selalu jaga jarak, “ Jelasnya
Menurut Dwi pendataan ini dapat selesai sesuai dengan jadwal yang sudah di tetapkan, tanggal 13 Agustus 2020 mendatang, sehingga bisa memudahkan dalam pemeriksaan pendataan data pemilih.
“ Idealnya sudah 90 persen, tapi ketika kita cek ke lapangan langsung dengan petugasnya PPDP, baru 75 persen Insya Allah semua dapat selesai sesuai dengan waktu, target saya inikan selesai lebih awal , sebelum waktunya, jadi bisa memudahlan untuk perbaikan data,” Ungkap Dwi.