Lensaborneo.com, Samarinda — Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah ditetapkan pemerintah menuai beragam komentar dan dipastikan akan berdampak pada ekonomi keluarga di kabupaten/kota.
sesuai kebijakan nasional mengalami kenaikan. Pertalite yang semula Rp 7650 per liter, merangsak naik menjadi Rp 10 ribu. Sedangkan pertamax seharga Rp 12.500 per liter, menjadi Rp 14.500 per liter.
Menghadapi hal tersebut, Pemkot Samarinda bergerak cepat dengan mengalokasikan dana sebesar Rp 16,5 miliar yang berasal dari Dana Transfer Umum (DTU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) masing-masing sebanyak 2 persen.
“Ditengah hiruk pikuk tentang kenaikan BBM ini, Pemkot Samarinda akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat. Meskipun dampak kenaikan BBM ini, secara umum belum berpengaruh pada lonjakan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat,” ujar Wali Kota Samarinda, Andi Harun, pada Rabu (14/9/2022).
Dijelaskannya, skema bantuan sosial yang akan digunakan, mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan 134/PMK.07/2022 dan Surat Edaran Mendagri nomor 500/482/ SJ.
“Bantuan sosial meliputi masyarakat miskin, ojek online dan pangkalan, supir angkot, buruh yang terkena PHK, nelayan, pembudidaya, pedagang, motoris tambangan di pelabuhan Pasar Pagi, dengan total Rp 12.624.750.000. Lalu, penciptaan lapangan pekerjaan, yakni Probebaya Sub Keg Sarpras RT, dengan Total Rp 3.885.000.000,” terangnya lebih lanjut.
Sedangkan setiap kelompok masyarakat penerima bantuan sosial tersebut, akan mendapatkan bantuan terhitung selama 3 bulan.
Sementara, terkait dengan program penciptaan lapangan kerja, akan dilakukan melalui kegiatan membangun sarana dan prasarana dasar yang dibutuhkan oleh lingkungan.
“Kami melibatkan 295 RT di Kota Samarinda dan masing- masing RT tersebut mendapatkan alokasi anggaran Rp15 juta untuk kegiatan pembangunan di setiap wilayah RT. Total untuk kegiatan ini anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 3,8 miliar rupiah,” tutupnya.
Ia menambahkan, dalam program Pro Bebaya, sebanyak 1.781 RT di Kota Samarinda turut berpartisipasi dan telah dialokasikan dalam APBD murni tahun 2022.
“Bantuan Rp 15 juta untuk membangun sarana dan prasarana di wilayah masing-masing akan diberikan kepada setiap RT. Selanjutnya, untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lingkungan juga telah dianggarkan sebesar Rp 25, 965 miliar,” jelas Andi Harun.(Lisa/YL/adv/kominfosamarinda)