Maratua,Lensaborneo.id—Terkendalinya Covid-19 di Kaltim berimbas juga mengeliatnya pariwisata di Kaltim. Sala satunya Berau yang mengandalkan pulau Maratua untuk tarik kunjungan wisatawan.nikmati liburan dengan pemandangan bawah laut yang mempesona.

Kabar gembira bagi para pelaku wisata dan ekonomi kreatif. Pasalnya, pemerintah memutuskan kembali membuka sektor pariwisata, termasuk di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.Salah satu kawasan yang paling siap menyambut pariwisata pascapandemi adalah Kecamatan Maratua.
Hal ini terungkap ketika Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur melakukan agenda kegiatan temu wartawan dan melihat secara langsung kesiapan dari Martua dan gugusan pulau yang Derawan dan Kakaban.
Bank Indonesia bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk berupaya mendorong pemulihan aktivitas ekonomi Maratua, mengingat pariwisata adalah tulang punggung perekonomian setempat yang terdampak oleh pandemi.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Sri Wahyuni menyebut Maratua sudah siap menyambut wisatawan setelah pandemi melandai. Tidak hanya domestik, tapi juga mancanegara. “Kabupaten Berau siap menyambut pariwisata pasca pandemi, khususnya Maratua.
Kondisi ini dikuatkan dengan fasilitas yang ada di semua tempat pariwisata di Maratua, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan ketat,” ujarnya, Sabtu (6/11/2021).
Selama pandemi, lanjut dia, sektor pariwisata di Maratua terus dikembangkan. Meski bermasalah dengan tidak ada pemasukan, namun pemprov terus menggenjot pembaruan kawasan di pulau maratua Maratua dan sekitarnya, yang di bantu juga oleh bank Indonesia dalam bimbingan masyarakatnya untuk dapat bangkit kembali menggeliatkan sector pariwisata di Maratua.
Dukungan juga datang dari pemerintah pusat.”Kondisi pandemi di Kaltim, awal tahun masih normal. Namun, sejak April hingga Juni, industri pariwisata tiarap. Tidak ada penghasilan. Pemerintah pusat membantu dengan memberi bantuan dana Rp5,575 miliar untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkap Sri.
Pembenahan objek wisata juga dilakukan. Salah satu capaiannya ialah penerapan standarisasi CHSE (cleanliness, health, safety,Environmental Sustainability). Penerapan ini diharapkan bisa meyakinkan wisatawan untuk datang.”Narasi baru pola kehidupan pariwisata pascapandemi, pelaku usaha pariwisata harus menerapkan standarisasi CHSE.
Animo pelaksana usaha wisata yang penting, tidak hanya untuk pengunjung tapi juga pekerja. Bekerja di tempat yang sehat, dikunjungi orang-orang yang sehat, berwisata di tempat-tempat yang sehat,” tandas Sri.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Berau, Masrani menyebut ada 277 destinasi wisata di wilayahnya. Penguatan sektor pariwisata di akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.Dimulai dari Maratua, sektor Pariwisata di Berau akan semakin bangkit. “Kami bersyukur sekali dengan kebijakan pemerintah kembali membuka destinasi wisata mancanegara di Maratua. Ini merupakan kesempatan besar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Tentunya dengan dukungan dari Bank Indonesia dan stake holder lainnya,” pungkasnya.
Kenikmatan dengan pesona laut pulau Maratua dan gugusan pulau lain yang ada di Berau. Siap sambut kunjungan wisata dengan tetap protocol kesehatan.( Nara/Or ).
Editor : Redaksi 02
Penulis : Nara/Onny