…. Kita dilahirkan dalam keadaan miskin itu Takdir, tapi mati dalam kemiskinan itu adalah pilihan. Hidup di dunia inipun cuma ada dua jenis orang yang sangat dihargai : yang pertama ia kaya raya dan yang kedua ia berpendidikan….
Samarinda, Lensaborneo.id — Inilah pegangan yang terus Wandy Aditya Wiranda camkan dalam dirinya. Maka bukan hal berbeda bila Wandi –sapaan karibnya- hidup penuh kerja keras untuk menggapai takdirnya. Ia tak mau hidup dalam kemiskinan dan tak memiliki pendidikan. Disela kerja yang ia lakoni sebagai asisten dokter, ia melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi. Tak hanya hingga sarjana, ia juga melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yakni strata dua (Magister).
Namun, semua ia raih tak semudah orang melihatnya saat ini. Ia harus berjibaku dengan dana yang sangat minim. Beruntung banyak orang-orang di sekitarnya yang membantu dan memberinya motivasi.
Lelaki yang lahir 24 September 1990 ini hidup dari keluarga ayah dan ibu yang berpisah sejak ia kecil. Kehidupan ekonomi yang pas-pasan memaksanya berjualan es untuk membiayai sekolahnya. Itu ketika dia masih SD. Melanjutkan ke SMP ia memberanikan diri bekerja membantu laundry anak-anak kost.
Saat SMA orangtuanya rujuk kembali. Namun tak berlangsung lama. Hanya ia sampai kelas 3 SMA. Mereka berpisah lagi dan memilih hidup dengan pasangannya masing-masing. Di masa ini dia semakin patah arah. Ini masa pencarian jati diri. Sebagai anak remaja yang masih labil. Namun dengan penuh perjuangan ia mampu menyelesaikan SMA.
Perpisahan orang tuanya membuatnya tak ingin menetap di Balikpapan. Ia mencoba merantau ke kota orang. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini memilih Surabaya. awalnya ia berpikir akan mencari pekerjaan sambil kuliah, Ia hanya sempat bertahan beberapa saat. Wandy memilih kembali ke Balikpapan.
Di Balikpapan ia melamar di perusahaan swasta bagian repair barang penarikan. Tapi hanya berjalan sebulan saja. “Aku mendapat panggilan kerja sebagai asisten dokter di salah satu Rumah Sakit di Samarinda pada saat itu,” ucapnya mengenang.
Disinilah mengubah seluruh perspektif Wandy. Di tempat ia bekerja, Wandy tidak menemukan sosok bos. Ia malah menemukan sosok orang tua dan mentor. “Beliaulah yang berjasa membuat pribadi saya menjadi lebih kuat dan tidak cengeng. Beliau pula yang mengajarkan saya arti hidup dan arti kejujuran dalam segala hal,” tutur Wandy.
Sebagai mentor yang bijaksana, ia memotivasi Wandy untuk terus melanjutkan sekolah. Wandy melanjutkan kuliah sambil bekerja. Hingga ia berhasil lulus di Universitas negeri ternama di Samarinda dengan IPk 3,9.
Wandy adalah sosok yang aktif dan selalu ingi mencoba pengalaman baru. Tak aneh, setelah menamatkan kulianya ia mencoba peruntungan baru di Jakarta.
“ketika saya memutuskan untuk pindah ke Jakarta, itu dengan sangat berat hati. Ini karena saya harus meninggalkan semua kehidupan saya di Samarinda,” tuturnya mengingat masa-masa ia ingi merantau.
Impian Wandy sejak dari dulu adalah terjun ke dunia entertainment. Namun, dunia gemerlap itu ternyata bukan hidup yang harus dilakoni Wandy. Hanya dua tahun, ia bertahan di Jakarta. Ia merasa jenuh.
“Saya akhirnya kembali pulang ke Samarinda,” tuturnya.
Di Samarinda ia kembali mencoba melamar kerja di salah satu RS di Samarinda. Ia diterima,
Namun tahun 2016, tepat 10 hari malam bulan Ramadhan ia mendapat cobaan. Sepulang shalat tarwih Wandy kecelakaan. Hal itu mengakibatkan perdarahan di kepala kanan, patah kaki kanan dan rahannya yang bergeser.
Selama delapan bulan, Wandy mendapatkan perawat jalan hingga bisa kembali normal seperti sedia kala.
“Setelah sembuh saya mencoba ikut test melanjutkan sekolah saya s2, dan saya lulus test,” ujarnya.
Wandy lulus dengan hasil yang sangat memuaskan. Ia kini menyandang gelar Magister Sains. Iapun kini sedang belajar mendalami sebagai Trainer & Coach.
“Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, selama kita masih punya tekad dan mimpi juga harus fokus pada tujuan hidup yaitu Bahagia. Maka semua akan dapat terwujud. Mari kita bangkit meraih cita – cita kita, karena masa depan anda ditentukan oleh apa yang anda lakukan hari ini..Sukses menanti anda,” tandasnya.