Samarinda, Lensaborneo.com — Kelangkaan minyak goreng yang terjadi membuat Pemerintah Kota Samarinda mengambil langkah dengan menggelar operasi pasar di beberapa kecamatan di Kota Samarinda.
Camat Samarinda Ulu Fahmi di wilayahnya diproyeksikan pada enam kelurahan. Masing-masing kelurahan telah menyiapkan satu tempat penampungan berkapasitas 1.100 liter, untuk menampung minyak goreng curah yang akan dibagikan.
“Untuk tahap pertama operasi pasar migor di Kecamatan Samarinda Ulu, ada enam kelurahan, yaitu Sidodadi, Air Putih, Bukit Pinang, Gunung Kelua ,Kelurahan Jawa dan kelurahan Sempaja Selatan. Orasi pasar dilaksanakan di masing-masing kelurahan. Kita sudah siap menunggu kedatangan truk pengangkut minyak dari Balikpapan,” jelas Fahmi yang dihubungi via telepon selulernya pada Jumat malam (11/03/2022).
Ia juga menjelaskan bahwa truk pembawa migor curah sudah dalam perjalanan, dan meminta kelurahan untuk bersiap, dikarenakan ketika minyak datang, kelurahan akan langsung berkomunikasi dengan RT untuk disampaikan ke warga dengan menjual kupon minyak seharga Rp. 11.500/liter dan dibatasi tiap kk hanya mendapat dua liter migor seharga Rp 23.000/ dua liter.
Setiap RT hanya dibatasi mendapatkan 50 kupon, dengan membawa tempat untuk mengisi migor dan menunjukan Kartu Keluarga dan membawa uang pas Rp 23 ribu.
“Warga yang mendapat kupon migor, harus membawa uang pas, tunjukan KK dan membawa tempat sendiri dari rumah, kenapa menunjukan KK untuk mengantisipasi pembelian yang berlebih, biar semua warga kebagian dan merata,dan kupon berlaku di mana warga domisili, ” kata Fahmi.
Ditegaskannya, operasi pasar ini akan dikawal oleh aparat kepolisian dan tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Warga yang datang diinfokan oleh masing-masing ketua RT dan jam yang sudah di tentukan agar tidak terjadi kerumunan,” Nanti Kita infokan ketika sudah pelaksanaan ya,dan akan di umumkan oleh RT, ” Jelas Fami
Ia juga mengatakan kegiatan operasi pasar sebagai salah satu bentuk perhatian Pemerintah Kota Samarinda terhadap warganya dan bisa bermanfaat untuk menekan inflasi bulanan.
“Ini juga salah satu antisipasi dari Pemerintah Kota Samarinda untuk menekan tingginya harga migor di pasaran yang terjadi bukan hanya di Samarinda akan tetapi di seluruh Indonesia,” ujar Fahmi.( Ony/YL ).