Tenggarong, Lensaborneo.com – Optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi fokus utama dalam penanganan masalah stunting di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Memastikan asupan nutrisi yang memadai untuk ibu dan anak selama periode krusial ini dianggap kunci untuk memastikan anak-anak memiliki awal kehidupan yang sehat dan berpeluang optimal untuk mengembangkan potensi mereka.
“Pengoptimalan kegiatan 1000 HPK sebagai langkah pencegahan stunting itu penting. Pendampingan juga terus dilakukan terhadap ibu hamil sebagai bagian dari strategi ini,” jelas Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, kepada pewarta media ini.
Selain fokus pada 1000 HPK, Loa Janan juga aktif dalam mendeteksi kasus stunting sejak dini. Upaya ini melibatkan peningkatan efektivitas posyandu, optimalisasi peran dokter spesialis, dan penguatan program pemantauan kesehatan anak serta penyuluhan kepada masyarakat.
Hery mengungkapkan bahwa deteksi kasus stunting sejak dini sudah menjadi praktik yang dijalankan. Sementara penanganan khusus oleh dokter spesialis dianggap sebagai salah satu solusi, fokus utama tetap pada upaya meminimalkan risiko stunting di Loa Janan.
“Kami berkomitmen untuk memaksimalkan peran posyandu yang ada sebagai bagian dari strategi pencegahan stunting di Loa Janan,” tutupnya.
Hery menekankan pentingnya kolaborasi dari semua pihak dalam upaya bersama mencegah stunting. Kesadaran akan peran bersama untuk mencapai tujuan ini menjadi pokok penting dalam pendekatan yang diambil oleh Kecamatan Loa Janan.
“Terus bersama-sama mencegah stunting,” tandasnya. (Liz/Adv/ Diskominfo Kukar )