Lensaborneo.com, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda telah menempatkan alat berat untuk pengerjaan turap di segmen sungai Ruhui Rahayu, pada Jum’at (13/05/22) pagi hari. Selain itu juga dilakukan pembongkaran beberapa rumah yang dilaksanakan oleh gabungan TNI, Satpol -PP, PLN kota Samarinda, PDAM Kota Samarinda, dan pengawas lapangan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Wilayah IV, dan Dinas PUPR kota Samarinda.
Turut hadir Sekretaris Daerah, Hero Mardanus ke lapangan secara langsung dan menyaksikan proses normalisasi. Hero menyebutkan bahwa kegiatan pada hari ini adalah melakukan pembongkaran rumah warga yang ada di sekitar bantaran sungai.
“Kita laksanakan pembongkaran bangunan karena proses administrasinya sudah kita lalui. Kalau progres masuknya pekerjaan hari ini dari Senin sampai Sabtu kita kerjakan Kita kerja terus karena kita sudah bisa dibongkar,” Jelas Hero.
Sekda juga mengatakan apabila daerah ini sebagian masih milik Pemkot, sehingga penggusuran bangunan dapat diteruskan. Tetapi ada bagian yang bukan milik Pemkot, maka itu akan dilakukan penggusuran setelah semua berkas selesai. Pemkot memberikan kesempatan untuk warga dapat membongkar sendiri rumahnya.
“Kalau tidak bisa bongkar mandiri kami bisa bantu dari pihak Dinas PUPR. Pokoknya harus segera dibongkar. Kalau dari provinsi kan bisa dikeruk karena tidak ada halangan lagi,” ucap Hero.
Proyek ini ternyata tidak hanya untuk pembangunan pengendalian banjir saja. Hero mengatakan bahwa kawasan ini juga akan dibuat taman untuk penghijauan di sekitar sungai, juga demi memaksimalkan penyerapan air.
“Nanti diseluruh pinggiran bantaran sungai ini pastikan akan dibuat taman, guna penghijauan kawasan dan membangun kota, juga dapat digunakan untuk resapan air. Warga tidak perlu khawatir, karena pembongkaran di kawasan bantaran sungai ini sudah memberikan dana kompensasi kepada warga yang berimbas,” jelas Sekretaris Daerah.
Dana yang dikeluarkan untuk pertanggung jawaban ini adalah sekitar Rp 8 miliar, dana tersebut sudah berangsur-angsur diberikan kepada warga yang berimbas kira-kira pada hari Senin (08/05/22) lalu sampai hari ini juga prosesnya masih terus berjalan.(NIA/YL)