KUTAI TIMUR – Keberadaan media cetak, elektronik dan online sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam pemberitaan yang disajikan dan tidak mengandung berita bohong dan tidak sesuai fakta (hoax).
Dalam pelaksanaannya di Masyarakat akan Informasi yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan demikian dijelaskan anggota DPRD Kutim Hephnie Armansyah, pada Rabu (16/11/2022)
Media menjadi alat perubahan pola pikir masyarakat dengan situasi yang terjadi, maka perlu pengawasan secara luas agar informasi tersajikan bisa dipertanggungjawabkan.
“Dalam membangun citra politik secara positif memerlukan langkah ekstra, maka dari itu DPRD Kutim menggandeng media yang menyajikan kinerja anggota legislatif dalam mengawal juga melaksanakan aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Dengan begitu, ujar Hepnie, masyarakat bisa memahami adanya media penyeimbang di tengah banyak pemberitaan politik yang tidak sesuai dengan fakta.Peran media sangat bisa mempengaruhi pola pikir masyarakat, maka dalam segi penyampaian berita harus sangat berhati-hati dan bisa mengedukasi sistem citra politik positif masih ada.
Hephnie juga menilai media bagian dari proses demokrasi masyarakat, maka sangat berpengaruh terhadap proses jalannya pemilu. Menurut dia, media saat ini sudah menjadi bagian dari industri besar sehingga sangat mudah disetir berbagai pihak untuk kepentingan pribadi.
Hal tersebut menjadi dorongan agar masyarakat bisa lebih selektif atau melek literasi dalam mencerna suatu informasi dan punya pembanding terhadap pemberitaan yang belum jelas kepastiannya.
“Pemberitaan media massa yang cenderung tidak berimbang, membuat masyarakat cenderung terpecah dan sudah seharusnya ada sikap kritis terhadap soal isu yang sedang berkembang.
Adanya media netral dari lembaga pemerintah diharapkan bisa membantu dan membangun opini publik tentang citra positif pembangunan yang terus berjalan,” tegas dia.
Dirinya juga berpendapat media mainstream banyak terikat kontrak politis, maka sangat diperlukan edukasi dan filter literasi media. Adanya pemberitaan secara murni dan transparan sangat dibutuhkan masyarakat, terlebih tahun pesta demokrasi semakin dekat.
Media mainstream, ujarnya mayoritas terikat dengan sangat dipengaruhi dengan keadaan politik dalam negeri. Bicara media netral dan transparan memang sangat diperlukan, sebagai media pembelajaran arah politik yang baik terlebih menjelang pesta demokrasi mendatang.
“Masyarakat bisa lebih bijak dalam menentukan hak pilihnya lewat media informasi selama ini yang mereka cerna,” tambahnya. (adv/dprdkutim)