Redaksi : Handoko
Lensaborneo.id, Samarinda– Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur Tutuk SH Cahyono menyatakan, perekonomian Kaltim sangat tergantung kondisi ekonomi global, namun ia menyakini perekonomian di Bumi Etam menuju pemulihan.
Seperti diketahui, perbaikan ekonomi di Kaltim bergantung pada kondisi ekonomi global, karena mempengaruhi produksi dan ekspor batu bara. Namun demikian, pada triwulan IV tahun 2020 perekonomian di Kaltim terus membaik, didorong perbaikan ekonomi global. Realisasi laju pertumbuhan triwulan ekonomi Kaltim pada kuartal III tercatat negatif. Namun pada kuartal IV mengalami kontraksi 2,06 persen.
“Perbaikan ekonomi dunia mendorong perbaikan ekonomi Kaltim, baik pertumbuhan tahunan maupun triwulannya. Termasuk kinerja ekspor dan sektor tambang menjadi sumber perbaikan ekonomi Kaltim di triwulan IV 2020,” ucap Tutuk.
Menurut dia, perbaikan dari sisi harga komoditas batu bara dan CPO mempercepat pemulihan ekonomi Kaltim. Untuk pangsa pasar ekspor Kaltim pada triwulan IV 2020 dari sektor migas meningkat sebesar 6,44 persen. Terlebih pada sektor ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan hingga 93,56 persen. Yang terdiri dari sektor batu bara sebesar 74,49 persen, sektor kelapa sawit 16,56 persen, sektor bahan kimia organik 2,26 persen, sektor pupuk 3,18 persen dan sektor lainnya 3,50 persen.
“Perbaikan kinerja volume ekspor pertambangan batu bara, terutama bersumber dari membaiknya volume ekspor ke Tiongkok dan ASEAN, di tengah terkontraksinya volume ekspor batu bara ke India. Didukung dengan produksi IUP maupun PKP2B menunjukan tren perbaikan, ” terangnya.
Tutuk membeberkan, faktor lain yang mendukung terjadinya pemulihan ekonomi di Kaltim adalah net surplus ekspor Kaltim meningkat di akhir 2020. Selain itu, keyakinan konsumen terus membaik. Berdasarkan hasil survei BI Kaltim pada Januari 2021 menunjukkan, indeks keyakinan konsumen (ikk) mulai mendekati level optimis sebesar 99,08 persen, meningkat dari bulan sebelumya yang hanya 92,92 persen yang disebabkan oleh peningkatan indek kondisi ekonomi saat ini (IKE) dan IEK.
“Peningkatan pada IKK disebabkan adanya peningkatan indikator, seperti penghasilan dan kondisi ketersediaan lapangan kerja,” pungkasnya.( nyn/or )
Sumber : Rilis BI Kaltim