Kukar.Lensaborneo.com– Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengungkapkan bahwa harga cabai di pasar akan tetap stabil dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini berkat keberhasilan panen melimpah dari petani lokal dan Kelompok Wanita Tani (KWT), yang berhasil menekan inflasi serta menjaga kestabilan harga pangan di wilayah Kukar.
Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan program bantuan yang disalurkan oleh Disketapang. Pada tahun 2024, bantuan sebesar Rp 2,6 miliar telah diberikan kepada 40 KWT di 12 kecamatan di Kukar. Bantuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan produksi cabai lokal dan memastikan pasokan tetap terjaga sehingga harga cabai di pasaran dapat terkendali.
Kepala Disketapang Kukar, Sutikno, menyatakan bahwa pada akhir bulan ini, 40 KWT sudah mulai memanen cabai. Beberapa kelompok bahkan telah lebih dulu memanen hasil pertaniannya.
“Alhamdulillah, inflasi bisa ditekan dengan hasil pertanian mereka,” ujar Sutikno.
Saat ini, harga cabai di pasaran berkisar antara Rp 75.000 hingga Rp 90.000 per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan harga sebelumnya yang sempat melonjak hingga Rp 150.000 per kilogram. Penurunan harga ini terjadi berkat pasokan cabai yang melimpah dari para petani lokal yang terlibat dalam program bantuan tersebut.
Ke depan, Pemkab Kukar berencana untuk memperluas cakupan bantuan pada 2025 dengan anggaran sebesar Rp 5,8 miliar. Anggaran ini akan digunakan untuk mendukung 150 KWT yang tersebar di lebih banyak kecamatan. Langkah ini diharapkan dapat lebih memperkuat ketahanan pangan daerah serta menghindari lonjakan harga pangan, terutama cabai.
Pemkab Kukar juga merencanakan penyelenggaraan acara panen raya cabai setelah bulan Ramadan 1446 Hijriah. Acara tersebut nantinya akan dipimpin oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah. Acara ini bertujuan untuk mendorong semangat para petani lokal dan memastikan keberlanjutan produksi cabai di Kukar.
Selain itu, Disketapang Kukar juga bekerja keras memastikan distribusi cabai berjalan dengan lancar. Mereka telah menjalin kerja sama dengan pasar tradisional, koperasi tani, dan jaringan ritel modern untuk memastikan hasil panen langsung tersalurkan kepada konsumen tanpa melalui perantara yang dapat menyebabkan harga meningkat.
Untuk memperkuat program ini, Disketapang juga memberikan bantuan tambahan berupa subsidi benih, pupuk, serta pendampingan teknis kepada petani. Dengan upaya tersebut, diharapkan ketahanan pangan di Kukar semakin terjaga, inflasi terkendali, dan daya beli masyarakat tetap stabil sepanjang tahun. Program ini menunjukkan bahwa keberhasilan petani lokal berperan penting dalam menjaga kestabilan harga dan mendukung perekonomian daerah. (Adv/Kominfokukar)










Users Today : 233
Users Yesterday : 2044
Total Users : 1048963
Total views : 5604817
Who's Online : 10