Penulis : Or
Editor : Redaksi
Samarinda,LensaBorneo.com—Pemilihan Wali Kota dan Wakil Walikota Samarinda, akan di gelar pada September 2020 mendatang. Dan sangat terlihat jelas di Kota Samarinda berhamburan spanduk dan baleho bakal calon dengan slogannya masing – masing. Hampir ada disetiap sudut Kota. Berjejer foto – foto mereka, akan tetapi yang berani tampil dalam acara yang di gelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Kaltim. Hanya 3 orang kandidat, Zairin Zein,Sarwono dan Andi Harun. Yang menyampaikan visi dan misinya dalam garapan acara Membedah Visi dan Misi Calon Pemimpin Samarinda,pada Minggu,( 26/01/2020 ) di Hotel Selyca Samarinda.
Dari sekian banyaknya bakal calon yang bermunculan lewat spanduk dan baleho, hanya 3 orang kandidat yang tampil menyoodorkan visi misi mereka untu menarik simpati masyarakat tentunya untuk dapat memimpin Kota Samarinda di 5 tahun yang akan datang.
“ Semua kandidat di undang, akan tetapi hanya bertiga, Andi Harun, Zairin Zain dan Sarwono yang bisa datang, yang lain terkendala dengan kesibukan dan tidak bisa menghadiri acara ini,” Ungkap Sekretaris PWI Kaltim Wiwid Mahendra ketika di konfirmasi lensaborneo.
Diskusi publik ini mengundang para Bacalon Wali Kota dan 5 panelis yang terdiri dari kalangan Akademisi dan LSM.
Andi Harun, Zairin Zain dan Sarwono, yang sudah mendeklarasikan diri untuk maju dalam Pilwali mendatang, mendapat pertanyaan dari para panelis seputar persoalan Samarinda, khususnya masalah banjir dan tambang batubara. Kendati demikian kelima panelis ini memberikan apresiasi kepada ketiga Bacalon Wali Kota dan Wakil Wali Kota atas kehadirannya memenuhi undangan.
Dalam diskusi tersebut ketiga bakal calon yang mendapatkan pertanyaan dari para panelis dinilai tidak memuaskan dalam menjawab pertanyaan, terkait soal mengatasi banjir dan tambang batubara di Samarinda yang kerap menjadi momok bagi warga Samarinda.
Ketiga Bacalon Wali Kota dan Wakil Wali Kota ini hanya membahas soal anggaran penanganan banjir dan tata kota Samarinda yang dinilai masih kurang baik. Intinya kelima panelis ini merasa pesimis atas penyampaian visi misi mereka, yang dapat membawa perubahan bagi warga Kota Samarinda ke depannya.
“Ketiga Bacalon Wali Kota Samarinda kami nilai belum memberikan gambaran dapat merubah Samarinda terkait persoalan banjir dan lubang tambang,” ungkap Pradarma Rupang, salah satu panelis kepada wartawan ketika menggelar konferensi pers usai acara diskusi publik.
Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim ini menyatakan ketidakpuasannya atas penyampaian visi misi Bacalon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Hal ini dikarenakan dari tiga pertanyaan yang diajukan terkait persoalan banjir, hancurnya layanan fungsi alam, dan keselamatan tata produksi konsumsi rakyat dinilai belum memberikan jawaban memuaskan dalam penyampaian visi misi mereka. ***