Lensaborneo.Tenggarong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang digelar secara virtual pada Senin, 10 Februari 2025, bertempat di Ruang Rapat II Kantor Bupati Kukar. Rapat ini dihadiri oleh Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kukar, jajaran pemerintah daerah, serta dinas terkait guna membahas langkah konkret dalam pengendalian inflasi.
Rakor dipimpin oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI, Tomsi Tohir, dan diikuti oleh kementerian terkait serta seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa inflasi April 2024, yang bertepatan dengan Lebaran, tercatat lebih rendah dibandingkan Maret 2024 serta lebih terkendali dibandingkan inflasi pada tiga tahun terakhir. Sektor transportasi menjadi penyumbang inflasi terbesar (0,12%), sementara kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi (-0,01%), berbeda dengan bulan sebelumnya yang justru menjadi penyumbang utama inflasi.
Selain itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, I Gusti Ketut Astawa, memastikan bahwa stok pangan utama dalam kondisi aman, termasuk beras, jagung, kedelai, cabai, daging, telur, gula, dan minyak goreng. Namun, beberapa komoditas seperti cabai merah besar, daging ayam, dan telur diprediksi mengalami kenaikan harga, sementara bawang merah tetap stabil, meski perlu diantisipasi lonjakan harga pasca-Lebaran.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah akan berkoordinasi dengan petani dan pelaku usaha untuk memastikan distribusi pangan tetap lancar dan harga kebutuhan pokok terkendali. Selain itu, pemantauan harga akan terus dilakukan untuk menghindari lonjakan yang dapat berdampak pada daya beli masyarakat.
Dengan langkah ini, diharapkan lebaran 2025 dapat berlangsung dengan stabilitas harga yang lebih terjaga, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang lebih terkendali.