Samarinda,LensaBorneo.com—Kenaikan iuran BPJS, disambut baik oleh Masyarakat, sepanjang itu sudah merupakan suatu ketentuan. Akan tetapi ketika iuran BPJS naik, tentunya harus di barengi dengan pelayanan yang memadai, dan dapat berbanding lurus dengan pengorbanan masyarakat. Keluhan ini di sampaikan, masyarakat pada Senin (18/02/2020), kepada anggota DPRD Kaltim Pudji Setyawati Shaari Jaang, Saat melakukan Reses sebagai bentuk menyerap aspirasi masyarakat, di sala satu rumah warga jalan Imam Bonjol gg 10.
“Reses di lakukan sebagai bentuk mendengarkan aspirasi ke masyarakat, selama melakukan Reses banyak masyarakat yang membicarakan persoalan tentang non infratruktur, khususnya tentang Jaminan kesehatan seperti BPJS. Banyak Masyarakat mengeluh. Bukan karena kenaikan BPJS, akan tetapi soal pelayanannya, yang tidak sebanding dengan apa yang sudah mereka lakukan, karena tentunya ketika membayar semua menggunakan uang.” Jelas Istri Walikota ini dan juga sebagai wakil rakyat yang duduk di Komisi IV.
Tidak hanya itu, Pudji Setyawati Syahaari Jaang juga sangat menyayangkan ada ketika masyarakat berobat ke rumah sakit, di suruh bolak balik, karena berpikir ketika Masyarakat menggunakan BPJS penyakit yang di derita hanyalah pusing biasa.
“ Hal ini banyak di keluhkan warga juga, yang intinya pelayanan di tingkatkan ketika iuran naik, ada warga di suruh bolak balik dengan hasil penyakit biasa saja, tetapi ketika di periksa secara detail ternyata penyakitnya berat seperti hepatitis, “ Ungkap ibu Cantik ini.
Masyarakat sangat mengharapakan pelayanan BPJS itu harus sebanding lurus dengan kewajiban
Dengan adanya persoalan – persoalan tersebut, menjadi PR bagi DPRD Kaltim Komisi IV, dan berencana usai Reses, komisi IV, akan menggelar rapat terkait BPJS .