Penulis : Ony
Editor : Nurlia.
Samarinda,Lensaborneo.id— Pasien Dalam pengawasan (PDP), gadis dengan usia 13 tahun, meninggal dunia, dan telah di makamkan dengan protokol covid di daerah khusus pemakaman COVID-19, milik Pemerintah Kota Samarinda, hal ini di sampaikan Pemerintah Kota Samarinda, lewat jaringan Video conference, yang di fasilitasi oleh Dinas Komunikasi ( Diskominfo ) Samarinda, dengan menghadirkan, dr Ismet Kosasih, dr Osa, dr Nana,dr Daniel ( RS AWS ), pada Selasa ( 28/04/2020 ).
Penjelasan terkait pasien PDP yang meninggal di Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie Samarinda, awalnya memiliki riwayat sakit gagal ginjal, pasien masuk rumas sakit pada tanggal 26 April dengan keluhan sesak napas, dan di lakukan rapid tes dengan hasil reaktif pada tanggal 27 April 2020. Dan menunggu hasil swab
Dari penjelasan yang di sampaikan oleh dr Nana, bahwa pasien masuk RS AWS, pada tanggal 26 April. Sebelum di lakukan cuci darah, akibat gagal gindal stadium 5, dan keluhan sesak nafas, pasien meninggal pada tanggal 27 April 2020 pada pukul 12.55.
Menurut keterangan dr Osa yang merupakan kepala Bidang dan Pengendalian Penyakit Dinas kesehatan Kota samarinda pada kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa orang tua dari pasien PDP tersebut mempunyai riwayat perjalanan ke luar kota, dan yang bersangkutan sudah di lakukan rapid tes dengan hasil reaktif juga.
Di Sampaikan juga bahwa Samarinda berada di puncak wabah dan Samarinda telah terdeteksi adanya potensi transmisi local di daerah sekitar Samarinda, dan meminta agar masyarakat tetap berada di rumah. dan meminta masyarakat bahu membahu bersama memutus mata rantai wabah Corona.
“ Untuk itu kami menghimbau untuk seluruh warga kota samarinda untuk menunda bepergian ke luar kota samarinda. Jaga jarak lakukan social Distancing, dan bersama matikan mata rantai COVID-19,” Jelas dr daniel.
Bila ada warga dari kota sekitar Samarinda, terutama dari Kutai Kartanegara, Bontang, Kutai Timur Sangatta agar dapat melaporkan ke 112.
Di minta kepada masyarakat, mengurangi aktifitas yang tidak penting selain memenuhi kebutuhan pokok diluar rumah, memakai masker, menghindari kerumunan, menghindari tempat-tempat publik dimana dapat meluasnya penyebaran COVID-19, di Kota Samarinda.
Pemerintah Kota Samarinda, dalam hal ini oleh Dinas Kesehatan meminta kepada seluruh masyarakat Samarinda untuk tetap tinggal di rumah, mengingat penyebaran wabah corona sudah sampai pada penularan trasmisi local. ( ADV/Kmnf )