Lensaborneo.id, Samarinda – Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda menjadi salah satu wilayah yang menjadi lumbung beras sehat terbesar di Kaltim. Dengan luas area tanam 450 hektar, produksi hasil beras sehat di kecamatan ini digadang-gadang mampu menjual produksinya hingga ke luar wilayah Samarinda dan Kaltim umumnya.
Petugas dari Aggota pengamat penyakit tanaman (PUPT) Provinsi Kaltim, Aswita, mengatakan, Kecamatan Sambutan adalah wilayah yang strategis dan potensial untuk penanaman beras sehat selama lima tahun ke depan. Pelaksana penanaman tanaman benih padi dilakukan oleh petani setempat.
” Sambutan dengan 450 hektar lahan pertanian beras sehat untuk 5 tahun. Penanaman padi ini dengan menggunakan konsep ramah lingkungan dengan tujuan memproduksi beras tanpa pestisida dan pupuk kimia. Tanaman padi ini digarap langsung oleh petani,” ujarnya pada media ini.
Namun demikian, kata Aswita, PUPT Provinsi Kaltim yang berada di bawah naungan Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kaltim mengalami sejumlah kendala dalam pelaksanaan program beras sehat tersebut. Salah satunya adalah masalah irigasi. Alhasil, petani melakukan penanaman padi dengan menggunakan sistem tadah hujan.
“Kendalanya irigasi, mereka tidak punya irigasi di lahannya, sehingga sistem tanam tadah hujan,” terangnya.
Untuk mengantisipasi kesulitan petani, PUPT Provinsi Kaltim kata Aswita, melakukan pompanisasi untuk tetap dapat mengalirkan air ke irigasi sawah petani. Tapi lagi-lagi, pompanisasi ini ternyata juga sedikit mengalami kendala. Keterbatasan alat pompa dengan jumlah luasan sawah yang tidak sebanding.
“Kita ada pompanisasi. Kalau musim hujan, dapat membuang air dan kalau kemarau bisa untuk mengambil air. Hanya saja pompanisasi ini tidak semua kita mampu alirkan airnya, karena luasan sawah, pompanisasi ini pasti terbatas,” katanya.
Sementara itu, Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kaltim sebut Aswita, juga telah melakukan upaya-upaya mendorong terwujudnya produksi beras sehat.
“Untuk beras sehat ini, mereka membantu uji lab dan bantuan dalam bentuk kemasan yang langsung diterima oleh petani,” tutupnya.( URP ).
Penulis : Yanka // Editor : Ony