Kutaikartanegara, Lensaborneo.id – Selain menyimpan keunikan budaya adat tradisionalnya, desa Kedang Ipil Kutai Kartanegara juga mempunyai potensi objek wisata air terjun Kandua Raya. Air terjun ini lebih populer disebut dengan nama air terjun Kedang Ipil, sesuai nama desa lokasi air terjun.
Air terjun Kedang Ipil atau disebut juga Air Terjun Kendua terletak di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Lokasi air terjun berada lebih kurang 72 km dari Kota Tenggarong dan 59 km dari ibukota Kecamatan Kota Bangun. Untuk Rute perjalanan dari kota tenggarong sampai ke gerbang akses masuk desa Kedang Ipil sekitar 1,5 – 2 jam perjalanan. Setelah sampai di gerbang desa pengunjung bisa beristirahat ngopi di warung di sekitar simpangan pintu masuk. Karena untuk bisa sampai ke desanya masih membutuhkan waktu sekitar 45 menit.
Desa Kedang Ipil berjarak sekitar 18 km dari pinggir jalan raya. Akses jalannya masih berbatu karena melewati perkebunan kelapa sawit. Kecuali kalau sudah memasuki perkampungan warga, baru jalannya bagus karena sudah dibeton.
Di perjalanan sendiri kita tak usah khawatir takut tersesat karena setiap di persimpangan jalan selalu ada papan petunjuk arah. Jadi pengunjung tinggal mengikuti petunjuk arah saja. Setelah sampai di desa Kedang Ipil suasana pedesaan yang asri dengan bangunan rumah-rumah tua masih dapat ditemukan saat melintasi di pemukiman penduduk.
Warga di sekitar juga ramah. Membuat pengunjung merasa nyaman saat berada di situ. Tepat di ujung kampung terdapat pos penjagaan/gerbang masuk untuk menuju ke lokasi air terjun. Air terjun di Kalimantan timur ini dibuka untuk kunjungan mulai jam 09.00 pagi sampai jam 17.00 sore.
Untuk melewati gerbang dan menuju air terjun Kedang Ipil, pengunjung cukup membayar tiket masuk seharga Rp.7000/motor. Perjalanan masuk sekitar 1 km ke air terjun Kedang Ipil. Akses jalannya sebagian sudah disemenisasi dan sebagian masih tanah. Jadi mesti hati-hati terutama jika sehabis hujan.
Fasilitas di objek wisata air Terjun Kedang Ipil ada pos penitipan barang dan juga penyewaan
ban/pelampung, beserta peralatan wisata tubing. Selain itu juga ada warung. Jadi tak usah khawatir kalau perut udah mulai merasa lapar atau hanya sekedar membeli air minum. Walau ada di lokasi wisata, warung di lokasi ini menjual barang dengan harga normal.
Air Terjun Kandua Raya adalah aliran air yang berasal dari Air Terjun Putang. Air terjun Kandua Raya memiliki 3 tingkat dengan ketinggian mencapai 5 meter dan lebar lebih kurang 20 meter. Pada setiap tingkatan batu yang tidak tinggi itu, setiap aliran air dibatasi dengan kolam – kolam batu. Pada kolam inilah pengunjung bisa menggunakannya sebagai tempat berenang.
Kolam besar yang terletak di bagian bawah air terjun tersebut, oleh warga sekitar kolam tersebut diberi nama Kolam Pemandian Puteri Selimbur Buyeh. Kolam tersebut tidak terlalu dalam sehingga kita dapat berenang di tengah kolam tersebut.
Air terjun ini tidaklah tinggi. Bahkan jika musim hujan atau jika air pasang bisa jadi tempat arung jeram juga. Lintasan arung jeram yang terbentuk bisa sejauh kurang lebih 10 Km. Di sekitar air terjun terhampar hutan yang masih alami dan mendukung keindahan panorama air terjun Kandua Raya.
Satu yang unik dari air terjun kedang ipil ini adalah keberadaan batu datar di tepi sungai. Bau datar ini merupakan bagian utuh dari batu dasar sungai. Dan bahkan juga erupakan bagian utuh dari batu yang membentuk air terjun dan kolam di bawahnya.
Batu datar ini sangat landai, seperti landasan yang sengaja disiapkan oleh alam. Disiapkan untuk menjadi tempat bersantai menikmati keindahan air terjun. Dengan adanya batu ini pengunjung anak-anak pun bisa ikut menikmati air terjun tanpa khawatir resiko terpeleset ataupun resiko bahaya air.
Dari batu datar ini pengunjung yang cukup bernyali biasa Melakukan lompatan-lompatan ke dalam air kolam Puteri Selimbur. Sedangkan bagi pengunjung yang hanya ingin bersantai, menggunakan batu datar ini sebagai pos pengamatan. Bahkan beberapa pengunjung yang membawa bekal makanan, tampak menikmati bekal mereka dengan duduk-duduk di atas batu ini. Tidak kurang juga banyaknya pengunjung yang menggunakan batu ini untuk tempat mengambil foto.