
Penulis : Yovanda
Editor : Nurlia
Samarinda.LensaBorneo.com–Partai Pemenang Pemilu Kota Samarinda, PDI – Perjuangan, menyatakan tidak akan memberikan surat rekomendasi dukungan untuk Ketua Gerindra Kaltim, Andi Harun, karena dinilai tidak sabar.
Sebelumnya, Andi Harun, mendaftarkan diri pada penjaringan Bakal Calon Walikota melalui PDIP Kota Samarinda. Namun, sebelum rekomendasi keluar, Andi Harun sudah lebih dulu menggandeng Rusmadi Wongso, yang diketahui sebagai kader PDIP, untuk menjadi wakilnya.
“Sulit rasanya untuk PDIP memberikan surat rekomendasi Calon Walikota Samarinda, untuk Andi Harun. Andi Harun tidak sabar, padahal untuk jadi pemenang harus sabar,” kata Ketua PDIP Samarinda, Siswadi.
Menurut dia, saat ini PDIP sedang memilih dan menilai, bakal calon yang pantas mendapat rekomendasi. Semula, penilaian PDIP cukup baik untuk Andi Harun. Namun semua gagal, lantaran PDIP tidak bisa menerima sikap Andi Harun yang lebih dulu memilih pasangannya.
“Kalau sudah memilih pasangan, itu namanya selangkah mendahului kami. Kami sulit menerima itu, kalau mau ya sabar, ikuti alurnya,” katanya.
Dijelaskan siswadi, pasangan pilihan Andi Harun, Rusmadi Wongso, dulunya pernah diusung PDIP pada Pilgub Kaltim 2017 berpasangan dengan Ketua PDIP Kaltim saat ini, Safaruddin. Namun, keduanya kalah menghadapi pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi. Namun Siswadi tegas menyatakan Rusmadi bukan kader PDIP.
“Rismadi bukan kader PDIP. Dulu memang kita calonkan, tapi dia bukan kader,” tegasnya.
Siswadi menyayangkan sikan Andi Harun yang dinilai terlalu laju. Menurutnya, akan sayang melewatkan dukungan dari PDIP. “PDIP pemenang Pemilu lho, tentunya harus ikuti aturan. Kalau tidak ya, sulit bagi PDIP memberi rekomendasi,” ujarnya.
Saat ini, ada 12 orang telah mendaftar penjaringan bakal calon walikota melalui PDIP. Siswadi sendiri mengaku jika dirinya juga ikut mendaftar penjaringan. Meski demikian, dia mengaku hanya sebagai gawang. Dia hanya melakukan mandat dari PDIP.
“Sudah banyak yang daftar, saya juga daftar tapi diakhir-akhir. Ya saya daftar karena mandat. Kalau ada mandat tapi tidak daftar, saya salah namanya,” jelasnya.
Nantinya, jika namanya tidak keluar sebagai penerima rekomendasi, Siswadi tidak berkecil hati. Sebab, dia hanya bergerak sesuai mandat. Apapun perintah partai, dia akan lakukan dengan cepat. “Siapapun yang dipilih akan saya kawal, saya siap 24 jam. Kalau saya tidak dipilih, tidak masalah. Karena ini mandat PDIP,” pungkasnya.