Lensaborneo.com, Samarinda – Anwar mengatakan sekolah yang ada di Samarinda cukup untuk menampung peserta didik baru yang lulus pada tahun ini, baik sekolah swasta maupun negeri. Akan tetapi, tetap akan dilakukan pembangunan gedung sekolah baru pada tahun 2023 mendatang.
Pada tahun ini (2022) akan menjadi tahun untuk menyelesaikan pembangunan yang sudah terlaksana dari tahun 2020 silam. Tak hanya sekolah umum saja yang akan di bangun pada tahun 2023, Pemerintah Kaltim melalui Dinas Pendidikan juga membangun Sekolah Luar Biasa (SLB) di tiga Kabupaten kota.
“Khusus sekolah disabilitas akan difokuskan untuk daerah Kabupaten Mahakam Ulu, Kutai Barat dan Penajam Paser Utara,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kaltim, Anwar Sanusi, pada Sabtu (18/06/2022) menanggapi penerimaan siswa baru pada jenjang pendidikan 2022/2023.
Selain pembangunan sekolah ini, Dinas Pendidikan Kaltim juga sudah membuat pelatihan khusus tenaga didik untuk sekolah disabilitas ini melalui guru pendamping khusus.
Terkait persoalan penerimaan siswa baru, Anwar mengatakan bahwa server down pada pendaftaran tahun lalu itu tidak benar, yang terjadi adalah padamnya listrik.
“Isu bahwa tahun lalu server down itu tidak ada yang ada hanya listrik padam, upaya yang akan kita lakukan adalah yang pertama kita akan membuat surat untuk PLN agar pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jangan ada listrik padam,” ucapan Anwar.
Anwar mengimbau para orang tua agar tidak membedakan sekolah swasta dan sekolah negeri. Karena, ujarnya keberadaan sekolah swasta tidak jauh berbeda dengan sekolah negeri lainnya. Pun tenaga pengajar tetap diberikan dana tunjangan sebesar kurang lebih Rp 1 juta perbulannya, dengan catatan telah mengajar selama 2 tahun.
“Kemudian untuk para guru swasta saat ini juga sudah mendapat tunjangan Rp 1juta perbulan tanpa terkecuali, yang penting sudah mengajar selama 2 tahun. Dan untuk biaya pendidikannya itu sama saja antara negeri dan swasta pemerintah tidak membedakan,” ujar Anwar. ( adv Kominfo )
Penulis : Niaw
Editor : Yul