SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menyoroti kemungkinan adanya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tahun 2022. Pasalnya, serapan anggaran oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dinilai masih sangat rendah.
Dari data yang didapat disebutkan jika hingga pada akhir November 2022, serapan anggaran baru mencapai 48 persen atau sebesar Rp 1,3 triliun dari alokasi belanja APBD Kutim tahun 2022 yang mencapai Rp 2,9 triliun.
Meski begitu, Bupati Kabupaten Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mengaku optimis capaian serapan anggaran akan terealisasi 100 persen pada akhir tahun 2022, dan saat ini masih ada waktu untuk mencapai hal itu.
“Kita sangat optimistis anggaran dapat terserap 100 persen hingga akhir tahun 2022 ini. Kalau soal SILPA tentu saja pasti ada, tapi kami akan berupaya menekannya serendah mungkin,” ungkap Ardiansyah Sulaiman pada Rabu (30/11/2022).
Menurut Bupati Kutai Timur ini dirinya telah memerintahkan setiap OPD yang masih memiliki tunggakan pembayaran proyek dan lain-lain untuk segera dibayarkan tanpa menunggu peraturan bupati dan lain-lain karena memang semuanya sudah boleh dicairkan.
Untuk menghindari SILPA yang begitu besar, maka pengerjaan proyek fisik yang telah rampung agar segera diselesaikan dan jika memang dalam pengerjaan masih ada kendala segera dilaporkan kepada tim yang menangani anggaran ini.
Ardiansyah menyebutkan adanya SILPA itu dikarenakan anggaran yang dimiliki Pemkab Kutim cukup besar di akhir tahun ini, sehingga melebihi target pendapatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu, adanya sistem kontrak tahun jamak atau multiyears yang tidak bisa dilaksanakan sangat mempengaruhi kinerja penyerapan anggaran tersebut.
Ditambahkan bupati, jika ada sisa lebih pembiayaan anggaran di beberapa Organisasi Perangkat Daerah maka Kepala OPD terkait harus bisa menjelaskan dan menyampaikan kepada pemerintah kabupaten penyebab adanya SILPA tersebut.
“Kami sudah lakukan FGD dengan seluruh jajaran Kepala OPD dan kami tekankan agar bisa memaksimalkan dalam mengerjakan program kegiatan maupun dengan proyek fisik,” tegasnya.(adv/kominfokutim)