Lensaborneo.com, Samarinda – Proyek pembangunan Terowongan Gunung Manggah telah dimulai dengan pembiayaan APBD Samarinda menggunakan sistem tahun jamak (multiyears contract). Pembangunan juga menjadi rangkaian HUT Kota Samarinda, sehingga diharapkan dapat menjadi kebanggaan warga Samarinda di kemudian hari.
Terowongan ini nantinya akan menghubungkan antara Jalan Sultan Alimuddin ke Jalan Kakap, Kecamatan Samarinda Ilir, dengan serap APBD Kota Samarinda, sebesar Rp 395 miliar.
Kendati demikian, disebabkan oleh anggaran yang terbatas, pembangunan proyek akan dimulai secara bertahap, dengan pembebasan lahan sebagai permulaan. Melihat perkembangan pembangunan Kota Samarinda yang semakin meningkat ini, Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Joni Sinatra Ginting, berikan apresiasi.
“Langkah ini menjadi antisipasi menghadapi jumlah penduduk Samarinda yang terus bertambah. Seperti mengatasi kemacetan jalan hingga memperpendek jarak transportasi warga,” tuturnya kepada awak media, Selasa (24/1/23).
Pembangunan itu, sambung Joni Sinatra Ginting, akan sangat berdampak positif sebagai pengurai kemacetan Jalan Otto Iskandar Dinatta (Otista), termasuk Pasar Sungai Dama yang berada didalamnya.
“Sangat penting sebagai bagian dari antisipasi pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya jumlah kendaraan di Samarinda di kemudian hari,” bebernya.
Legislator Kota Tepian ini berharap, proyek tersebut dapat rampung sesuai dengan perencanaan, yakni 18 sampai 22 bulan.
“Saya apresiasi langkah wali kota dan harapannya dalam dua tahun ini bisa segera diselesaikan,” ucapnya.
Ia juga berharap, Kota Samarinda dapat semakin mengalami peningkatan, dalam segi infrastruktur kota hingga Sumber Daya Manusia (SDM).
“Pembangunan ini akan kami dukung selama itu untuk kepentingan masyarakat. Karena pembangunan itu harusnya untuk mensejahterakan,“ tegasnya.(Liz/adv/dprdsamarinda)
Editor : YL