Samarinda, Lensaborneo.Id – Guna meningkatkan masuknya calon investor di Kalimantan Timur, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memperkuat koordinasi diantara Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Penguatan ini juga harus didukung pemerintah daerah dan masyarakatnya agar investor merasa nyaman menanamkan modalnya di Kabupaten/Kota.
“Faktor kesiapan Pemda dan masyarakat harus siap. Kalau investasinya datang tapi masyarakatnya tidak siap ya tidak akan bisa satu. Kemudian juga dukungan pemerintah. Kalau pemdanya tidak mendukung susah juga investornya untuk masuk. Dukungan pemda itu perlu, misalnya memfasilitasi dan memudahkan kewajiban perizinan dll,” terang Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim, R. Baihaqi.
Baihaqi menegaskan pihak pemerintah provinsi selalu siap. Hanya saja, ia menekankan proses manajemen investasi tidak mudah. Dinas PTSP sudah menawarkan berbagai potensi komoditi sehingga ada calon investor yang masuk. Untuk itu, setiap OPD harus saling mendukung jika berbicara tentang investasi. Beruntung, bila ada investor baik perkebunan atau pertanian, OPD teknis pertanian maupun perkebunan memberikan data dan masukan.
“Harus kolaborasi dan koordinasi antar OPD penting. Bila tidak, promosi investasi tak akan jalan. Koordinasi dengan OPD terkait sudah kami lakukan. Ada pertemuan, ada rapat, ada saling tukar menukar informasi,” tegasnya.
Meningkatkan investasi harus ada stabilitas investasi di Kaltim. Hal ini agar investor tidak lari. Di Kaltim, investasi naik terus. Meski tidak seperti sebelum pandemi. Penambahan alat dan bahan baku salah satu indikator stabilnya investasi . “Ya tentu meningkat karena setiap tahun mereka menambah alat, mereka menambah bahan baku. Itu investasi juga. Dari sisi itulah kenaikannya ada,” tuturnya.
Bidang Promosi dan Penanaman Modal terus melakukan berbagai bentuk marketing promosi. Hal pertama adalah aktif dalam berbagai exhibition atau pameran. Baik pameran lokal di Kaltim maupun nasional serta internasional. Kedua, aktif mengirimkan informasi, baik melalui leaflet maupun berita-berita dan media-media yang lain kepada calon investor. Ketiga aktif pada semua kegiatan yang ada. Misalnya seminar maupun webinar. Keempat aktif networking dengan perusahaan besar dan perwakilan dagang IDBC, kerjasama dengan Bank Indonesia, OPD pembina masyarakat, BNI, dan BUMN.
“Di setiap event-event itu kita sesuaikan produk yang kita mau tawarkan. Misalnya ada event nasional infrastruktur week, maka yang kita bawa adalah rencana pembangunan tol Samarinda-Bontang, kemudian waduk Balikpapan dsb. Kita kerjasama dengan Dinas PU dan Biro infrastruktur di kantor gubernur. Kemudian ada acara exhibition lagi di Bandung, kalau pameran pertanian dan perkebunan maka kita bawa hasil perkebunan dan pertanian,” paparnya.