Penulis : Yanka
Editor : Redaksi 02
Lensaborneo.id, Samarinda – Berada di tengah-tengah padat pemukiman dengan potensi bahaya yang kerap mengancam warga di sekitarnya, keberadaan storage tank milik PT Pertamina yang terletak di Jalan Cendana, Samarinda Ulu sudah sejak lama dikeluhkan masyarakat. Terlebih, beberapa kali terulang peristiwa kebakaran di sekitar pemukiman penduduk yang jaraknya berdekatan dengan lokasi storage tank sekaligus terminal pengisian bahan bakar minyak (BBM) tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji ikut bersuara terkait munculnya keluhan yang dirasakan masyarakat sekitar sejak bertahun-tahun lalu.
Saat dikonfirmasi media ini Senin lalu, diakuinya DPRD Kaltim telah berulang kali menerima laporan pengaduan masyarakat terkait keberadaan storage tank di tengah padatnya pemukiman penduduk di Jalan Cendana.
DPRD Kaltim, kata Seno Aji juga telah melakukan komunikasi dan diskusi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk mencarikan solusi atas keluhan masyarakat.
Diungkapkan Anggota DPRD Kaltim Dapil Kukar ini, sejak bertahun-tahun lalu pula, DPRD mengusulkan untuk memindahkan lokasi storage tank PT Pertamina di lokasi yang lebih aman, jauh dari kawasan pemukiman penduduk.
“Solusinya, storage Pertamina yang ada di Cendana ini dipindahkan. Kita sudah berdiskusi dengan Pemkot Samarinda, pak Andi Harun. Ini sudah harus merencanakan perpindahan storage oil, untuk pindah ke tempat lain yang jauh dari penduduk, ” ucapnya.
Diungkapkan Legislatif dari Fraksi Gerindra ini, Pemkot Samarinda sudah “duduk” bareng dengan PT Pertamina membahas terkait usulan pemindahan lokasi storage tank. Dan dari pihak Pertamina sendiri, juga mendukung usulan tersebut.
Beberapa usulan pemindahan lokasi storage tank tersebut, yaitu dibangun di daerah Selili atau Palaran. Namun untuk pengadaan lahan, Pemkot Samarinda dan DPRD Kaltim mengajukan beberapa opsi, diantaranya melakukan pembebasan lahan milik warga di sekitar lokasi baru yang akan dibangun sebagai lokasi storage tank hingga tukar guling guling lahan milik pemerintah kota.
“Di Selili atau Palaran. Pemkot sudah diskusi dengan Pertamina. Dasarnya mereka setuju. Apakah nanti mereka memakai lahan sendiri, atau mereka membebaskan lahan milik warga atau lahan milik pemerintah. Ini yang sedang kita diskusikan. Apakah juga tukar guling dan sebagainya. Prinsipnya Pertamina menyetujui perpindahan ke lokasi lain. Saat ini masih proses, ” imbuhnya.