Tenggarong,Lensaborneo.com — Kabupaten Banyuwangi yang terletak paling timur di Pulau Jawa, menirimkan tim keseniannya untuk berpartisipasi dalam Tenggarong Internasional Folk Art Festival (TIFAF) di Kota Raja Tenggarong, yang dibuka oleh wagub Hadi Mulyadi, pada Kamis (21/7/2022).
Kabupaten Banyuwangi mengirimpan utusan untuk menarikan tarian Gandrung bersama dala pentas dari 6 negara, 11 Provinsi 10 Kabupaten /Kota dan 18 Kecamatan Kutai Kartanegara hingga pada Minggu malam.
Rombongan dijemput oleh Ketua Harian IKAWANGI Balikpapan Budi Sakti Purnomo di Bandara Sultan Adji Muhammad Sulaiman (SAMS) sepinggan Balikpapan, pada Rabu (20/7/2022). Menurut Ketua Rombongan, Gilang Ramadhani rombongan berangkat dari Banyuwangi membawa para penari dan pendukunga lainnya.
“Kami berangkat membawa 8 orang dengan rincian 5 orang dari Banyuwangi dan 3 orang dari Surabaya sebagai perwakilan dari Provinsi Jawa Timur. Kami mewakili provinsi Jatim dalam gelaran TIFAF 2022 di Kaltim,” tuturnya.
Perwakilan Banyuwangi ini adalah 5678 Arr Studio yang beralamatkan di Jl. Sutawijaya Perum Pakis Asri B-3, Sumberrejo, Banyuwangi. Diketuai oleh Miftahul Jannah dan dijalankan oleh 3 orang lainnya yakni Gilang Ramadhani (Banyuwangi) , Arda Fatimah Fania Ena (Malang) , dan Yuniar Fitrian (Surabaya) sebagai motor utama pengembangan 5678 dalam berbagai program.
Anggota dari 5678 beragam, mulai dari pelajar sekelas TK/SD, remaja hingga dewasa. Walaupun baru berdiri tahun 2019, Perkumpulan 5678 telah membuka cabang di Kota Surabaya dan Malang. Mereka sejak 2020-2021 memiliki berbagai prestasi yakni penghargaan taraf nasional maupun internasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Kementerian Ekonomi, Pariwisata dan Kreatif, dan Galeri Nasional.
Kemudian pada tahun 2021, karya mereka terpilih dalam Festival Film Tari Internasional Imajitari dan Festival Videodance di Burgundy, Prancis. Tahun ini karya Videodance mereka kembali terpilih dalam Festival Mobile Dance Film di New York dan berkesempatan untuk berkolaborasi karya Videodance dengan sutradara perempuan dari 11 negara di berbagai penjuru dunia ” lanjutnya
“Target atau capaian dalam kegiatan ini adalah semakin bertambahnya jejaring antar seniman se-nusantara dan semakin dikenal budaya Banyuwangi di khalayak luas sebagai upaya promosi budaya dan potensi yang dimiliki Banyuwangi,” tutupnya.(Lik/YL/Adv/KominfoKaltim)