Lensaborneo.id, Samarinda – Berdasarkan data yang telah dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan tertanggal 6 Juni 2021 soal 12 daerah yang terinfeksi virus varian baru COVID-19, dimana salah satunya adalah Kalimantan Timur mengundang perhatian banyak pihak.
Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun ikut bersuara terkait hal tersebut.
Menurutnya, perlu dan pentingnya menerapkan disiplin protokol kesehatan seluruh lapisan masyarakat. Terlebih kata dia, beberapa daerah atau provinsi di Indonesia telah masuk virus varian baru COVID-19. Dan termasuk Kaltim, perlu mewaspadai potensi-potensi penyebaran virus.
“Kembali pada masyarakat dan untuk masyarakat. Kalau masyarakat mau disiplin untuk mentaati protokol kesehatan, Insyaallah bukan zona kuning, tapi zona hijau,” ucapnya pada awak media ditemui usai menghadiri rapat paripurna DPRD Kaltim ke-19 di Gedung D lantai 6 Kantor DPRD Kaltim, pada Senin 21 Juni 2021.
Politisi Partai PDIP ini meminta untuk selalu mewaspadai daerah-daerah yang menjadi pintu keluar masuk Kaltim, menurut dia, penerapan PPKM benar-benar dapat dilaksanakan sehingga tidak terjadi klaster baru.
“Tetap kita harus waspadai dan kita evaluasi lagi. Alhamdulillah di Kaltim mulai landai, tapi daerah lain di luar Kaltim seperti Jakarta dan Jawa sudah mulai tinggi. Kaltim ini majemuk, bukan hanya masyarakat Kaltim sendiri. Pendatang luar daerah juga tinggi yang tinggal di Kaltim. Jadi tinggal bagaimana kita memastikan bahwa pendataan dan penjagaan bisa dilakukan di pintu-pintu masuk Kaltim. Harus kita perketat juga, jangan sampai ada pendatang baru, membawa penyakit impor yang berpotensi menyebar. Jangan lengah, jangan sampai ada klaster baru di Kaltim,” katanya.
Untuk itu, Samsun berharap adanya sinergitas yang kuat seluruh pihak untuk bersama-sama memerangi penyebaran COVID-19 di Kaltim.
“Harapannya Kaltim bisa keluar dari zona merah, tapi betul-betul kita bisa kerjasama seluruh masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan dengan baik dan benar. Sehingga semua aktivitas dapat berjalan normal, tapi tetap waspada itu kuncinya,” tutupnya.
Penulis : URP
Editor : Redaksi 02