Lensaborneo.com, Samarinda — Apel Siaga Fire Drill digelar oleh Pemadam Kebakaran serta relawan Kota Samarinda di bekas Lapangan Terbang Temindung.
Acara kali ini merupakan simulasi penanganan terjadinya kondisi darurat kebakaran yang sering terjadi pada bulan suci Ramadan. Walikota mengatakan bahwa pemadam kebakaran ini merupakan penyelamat warga di saat kondisi darurat mengancam.
“Saya mengapresiasi setiap peran petugas pemadam kebakaran yang selama ini telah bekerja dengan sepenuh hati, turut mewujudkan kota dengan lingkungan yang aman, nyaman, harmoni, dan lestari. Pemadam kebakaran beserta relawannya adalah tim terdepan dalam penyelamatan,” ucap Andi Harun, Kamis (24/3/2022).
Dari data yang didapat, telah terjadi 240 musibah kebakaran yang paling banyak dipicu oleh arus pendek listrik yaitu sebanyak 171 kejadian. Sedangkan operasi penyelamatan non kebakaran sebanyak 1.538 kejadian.
Dilihat dari banyaknya kasus, Wali Kota Andi Harun menghimbau kepada masyarakat harus juga memiliki peran aktif dalam melakukan pencegahan musibah tersebut..
“Di sisi lain Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan juga dapat melakukan pembinaan dan pelatihan sehingga relawan pemadam kebakaran mampu menjadi wadah penampung semangat solidaritas warga atau masyarakat untuk dapat membantu petugas pemadam kebakaran untuk mencapai respon time 15 menit,” ujarnya.
Apel hari ini juga sebagai bentuk apresiasi Pemkot Samarinda kepada Relawan Pemadam Kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Pemerintah Kota Samarinda memberikan iuran jaminan kesehatan berupa jaminan BPJS Kecelakaan dan BPJS Ketenagakerjaan yang diperuntukkan bagi 1.000 personel relawan.
“Semoga hal ini dapat memotivasi semua pihak untuk bersama-sama menjaga kewaspadaan, dan kesiagaan dalam upaya pencegahan kebakaran,” katanya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Pemerintah Kota Samarinda juga memberikan bantuan kepada korban banjir di Kabupaten Kutai Timur. Bantuan diserahkan Wali Kota Andi Harun kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Samarinda (BPBD Samarinda), Suwarso.
Suwarso mengatakan bahwa sudah ada bantuan pertama yang dikirim ke lokasi bencana berupa 10 unit kapal beserta dua mesinnya. Bantuan tersebut sangat membantu dikarenakan aktivitas mobilitas yang sangat sulit di lokasi banjir.
Ada tiga kategori bantuan yang diserahkan yaitu sembako, perlengkapan lansia dan bayi, selimut, dan obat-obatan dan kebutuhan pasca bencana. Selain itu bantuan pasca banjir berupa sikat, pel, karbol, sapu, dan beberapa perlengkapan lainnya. Karena umumnya di habis bencana banjir itu semua rumah kotor sehingga kita memberikan peralatan tersebut.
“Harapannya adalah semoga bermanfaat dan teman-teman yang terdiri dari 7 personel tersebut dalam perjalanan mengantarkan bantuan ini selamat dan aman sampai tujuan, bisa bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang berada di Kutim yang sekarang sedang dilanda bencana banjir,” ucap Suwarso.(NIA/YL)
Editor : Yul