
Lensaborneo.com – Samarinda – Penanganan penanggulangan banjir di Kota Samarinda terus di lakukan, mengingat ketika hujan beberapa kawasan di Kota Samarinda, masih terendam air, khsusnya di wilayah yang tidak mempunyai resapan air, Sayangnya untuk penanggulangan banjir di kota Samarinda masih terhambat anggaran yang kurang, hal ini di katakan Andi Harus di saat bersamaan pembukaan pasar murah beberapa waktu lalu Kamis ( 7/4/2022).
Banjir di Samarinda terus menjadi momok,dan bukan hal yang asing bagi warga, pasalnya banjir terus menggenang kota ini di tambah lagi pada musim penghujan. Dimana ada dua hal penyebab banjir di Samarinda, yaitu derasnya air dari kawasan hulu dan air dari Sungai Mahakam yang masuk melalui sungai karang Mumus.
” Sebenarnya Kita sudah mengetahui penyebab terjadinya banjir dan cara mengatasinya juga sudah tahu. Selama berpuluh tahun ternyata Kita bisa mengatasi banjir” Kata Walikota Samarinda Andi Harun
Andi Harun menyebut bahwa proyek penanggulangan banjir di Samarinda, masih terkendala dengan minimnya anggaran, sehingga perlu adanya bantuan dana dari Pemprov dan Pemerintah Pusat.
“Untuk penanganan banjir kira-kira butuh sekitar Rp 600 miliar. Kalau di totalkan secara keseluruhan sekitar Rp 3 triliunan,” Ungkapnya
” Yang kita bisa atasi di kota maka akan kita kerjakan, seperti di Bengkuring sudah di lakukan pelebaran sungai dan tahun ini kita akan menambah lagi seluas 1,6 kilometer. Target kita tahun depan Bengkuring sudah bebas banjir,” bebernya.
Kata Andi Harun, sejauh ini penaggulangan banjir di Samarinda sudah bisa teratasi, dimana sudah banyak titik-titik banjir yang berkurang di Kota Samarinda seperti yang berada di Simpang Alaya, Simpangan Sempaja, dan Simpangan lembuswana.
Ia juga menegaskan bahwa punya target tahun ini akan menuntaskan pembangunan proyek penanggulangan di daerah Samarinda sebrang.
Adapun rencana atau solusi yang di gunakan untuk penanganan banjir di kota Samarinda Kata Walikota, meliputi Pembangunan retensi, Pembuatan pintu air, Reservoir basic, dan Sistem back water. .
Penulis : Nia
Editor : Redaksi 02