Lensaborneo.com, Busang — Program penyalaan listrik 24 jam di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berjalan. Jumlah desa kini menikmati listrik 24 jam dari PLN pun terus bertambah. Selasa (31/10/2023).
Dua desa di Kecamatan Busang yakni Long Bentuq dan Rantau Sentosa sudah teraliri listrik PLN. Peresmian penyalaan listrik PLN di pedalaman ini dilakukan langsung oleh Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman. Bupati didampingi Bunda PAUD Kutim Hj Siti Robiah, Manajer PLN ULP Kota Bontang Riyan Bagus Wijaya, Kabag SDA Setkab Kutim Arif Nur Wahyuni serta lainnya.
Manajer PLN ULP Kota Bontang Riyan Bagus Wijaya menyebutkan listrik di dua desa tersebut disuplai dari PLTD Muara Bengkal Subholding UP3 Mahakam. Dengan rincian untuk Desa Long Bentuq 2 unit gardu masing – masing 5 kVA dan 100 kVA.
“Melayani 170 pelanggan dan Desa Rantau Sentosa 3 unit gardu dengan 1 unit gardu 50 kVA dan 2 unit 100 kVA melayani 205 pelanggan,” jelasnya.
Riyan Bagus menambahkan, program penyediaan listrik ini dirangkaikan dengan hari listrik nasional lalu. Harapan pihak PLN, dengan adanya listrik masuk desa ini mampu mengurangi beban biaya pembelian solar, membuka akses informasi yang lebih luas serta peningkatan perekonomian warga.
Selanjutnya Riyan meminta kerja sama warga dan perusahaan untuk menjaga jaringan dan suplai bahan bakar. Sehingga listrik tetap bisa menyala. Jika ada pengaduan atau gangguan, masyarakat disilakan menghubungi call center PLN 123 atau aplikasi PLN mobile.
Sedangkan Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman nampak tak bisa menutupi rasa bahagianya. Karena perlahan namun pasti sinergi Pemkab Kutim dengan PT PLN terus menghasilkan progres menggembirakan.
Sejak tahun 2021 Pemkab Kutim terus menjajaki kerja sama dengan PLN Rayon Bontang dan Unit Sangatta untuk menyediakan listrik di seluruh desa di Kutim hingga 2024.
“Ini sudah menjadi komitmen kami. Hari ini ada 2 desa lagi di Kecamatan Busang yang teraliri listrik. Semoga dengan adanya listrik dari PLN, kegiatan masyarakat bisa lebih optimal, beban masyarakat semakin berkurang karena tidak perlu lagi membeli BBM untuk menyalakan genset,” kata Ardiansyah.
Cepat atau lambatnya penyediaan listrik tentu tak lepas dari partisipasi masyarakat dan perusahaan yang mau lokasinya dijadikan jalur pemasangan jaringan listrik.
“Jika keberatan tentu akan memperlambat proses pemasangannya,” tegas Ardiansyah.
Dia mencontohkan masih ada beberapa desa di Kecamatan Sandaran yang belum teraliri listrik PLN karena enggan memberikan izin penggunaan jaringan listrik. Untuk itu, selaku Bupati dia meminta masyarakat dan perusahaan mau bekerja sama demi untuk kepancaran pembangunan.
Selain listrik, Ardiansyah juga menyebutkan akan melanjutkan pembangunan jalan poros yang menghubungkan Kecamatan Long Mesangat dan Busang.
Bupati Ardiansyah Sulaiman saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Desa Segoi Makmur Kecamatan Long Mesangat dan diskusi Bankeu Khusus RT.(Adv/Diskominfo/Kutim)









Users Today : 1671
Users Yesterday : 1912
Total Users : 1064083
Total views : 5644703
Who's Online : 16