Lensaborneo.com, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar, menyoroti permasalahan krisis air bersih yang masih menjadi tantangan di beberapa wilayah Kota Tepian.
Meski Samarinda memiliki banyak sumber air, musim kemarau panjang dan intrusi air laut ke Sungai Mahakam kerap menyebabkan kekurangan air bersih yang memicu keresahan masyarakat.
“Ini ironis. Kota yang dikenal memiliki sumber air melimpah justru menghadapi masalah serius terkait distribusi air bersih, terutama saat musim kemarau,” ungkap Anhar.
Ia juga menyoroti aliran air PDAM yang belum merata di beberapa wilayah, seperti Perumahan Borneo Mukti dan Palaran, yang hingga kini belum mendapat akses air bersih yang memadai.
“APBD Kota Samarinda memang terus tumbuh, tetapi fakta bahwa masih ada wilayah yang minim akses air bersih dan penerangan jalan menunjukkan perlunya perhatian lebih dari pemerintah,” tambahnya.
Anhar menegaskan, kebutuhan air bersih merupakan bagian dari hak dasar masyarakat. Ia meminta Pemerintah Kota Samarinda segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur distribusi air bersih.
“Masalah ini menyangkut kesejahteraan masyarakat. Pemkot harus memberikan prioritas pada infrastruktur air bersih dan pelayanan dasar lainnya agar warga tidak terus dirugikan,” tutupnya. (Liz/adv)