Lensaborneo.id, Samarinda – Sejak awal dibuka, rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kaltim “panas” dan alot. Rapat yang dilaksanakan di ruang rapat gedung E lantai 1 kantor DPRD Kaltim pada Rabu siang (29/9/2021), bahkan baru berakhir pada pukul 19.00 Wita tadi malam. Pasalnya, Fraksi Golkar DPRD Kaltim ngotot untuk dimasukkannya penjadwalan PAW terhadap Makmur HAPK kepada Hasanuddin Mas’ud sebagai Ketua DPRD Kaltim dalam agenda Banmus pada Oktober 2021.
Rapat Banmus berlangsung secara tertutup, dipimpin oleh Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK yang didampingi oleh 3 orang wakilnya, yakni Muhammad Samsun, Sigit Wibowo dan Seno Aji, serta dihadiri oleh seluruh anggota Banmus DPRD Kaltim.
Dari dalam ruang rapat, beberapa kali terdengar suara bernada tinggi yang disampaikan oleh masing-masing anggota Fraksi Golkar Kaltim. Bahkan sangking kerasnya suara mereka, terdengar hingga ke luar ruangan rapat. Saat itu Fraksi Golkar mendesak Banmus untuk mengandakan PAW, masuk dalam jadwal sidang Paripurna DPRD Kaltim.
Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK usai memimpin rapat, enggan berkomentar apapun terkait keributan yang terjadi di dalam ruang rapat. Dirinya pun berlalu pergi dari awak media, sambil mengangkat kedua tangannya, yang artinya enggan berkomentar.
“Mengenai apa? nanti…nanti,” ucapnya singkat.
Senada dengan seniornya di partai Golkar, Nidya Listiono keluar dari ruang rapat setelah menyampaikan sesuatu dalam rapat tersebut dengan nada tinggi. Dirinya pun enggan berkomentar apapun terkait hal tersebut.
“Belum, nanti saja,” katanya.
Berbeda dengan Hasanuddin Mas’ud, yang namanya dipilih sebagai pengganti Makmur HAPK untuk duduk di kursi Ketua DPRD Kaltim. Kepada awak media, dirinya mengungkap bahwa fraksinya menginginkan adanya penjadwalan terkait PAW masuk dalam agenda Banmus.
“Kami dari Fraksi mengingkan adanya penjadwalan, walaupun itu hanya jadwal saja.Bagaimana persoalan dari Mahkamah Partai dan sebagainya, itu nanti, karena itu keinginan Fraksi. Jika keputusan Mahkamah Partai menyatakan ditolak, maka bias dianulir,” katanya.
Namun demikian, dirinya yakin dan percaya kalau Makmur HAPK sebagai kader partai, akan menerima keputusan yang dikeluarkan oleh partai. Selain itu, dikatakannya, proses PAW tersebut masih panjang dan jika tidakjuga selesai, akan mengganggu partai dan Fraksi Golkar itu sendiri.
“Prosesnya masih panjang, harus dibawa ke Kementrian Dalam Negeri dan ini hanya pencantuman saja. Karena dari Fraksi Golkar juga ditanyakan terus, tapi pada dasarnya pak Makmur juga legowo, jadi tinggal bagaimana Mahkamah Partai saja. Kita tunggu bersama, karena semakin lama akan sangat mengganggu. Kami dari Golkar sangat terganggu lah,” imbuhnya.
Penulis : URP
Editor : ony