Lensaborneo.com, Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur berbangga hati karena ada Sembilan perusahaan yang berhasil mendapatkan penghargaan Program Penilaian Peringkat Penilaian Perusahaan atau Proper Lingkungan Hidup kategori Emas.
“Di Indonesia, saya melihat Kaltim yang melaksanakannya sejak 2013 sampai sekarang, benar ini, bukan sombong ataupun memuji diri sendiri,” candanya.
Dijelaskan Isran Noor, tahun ini ada sembilan Proper kategori Emas yang diperoleh oleh Kaltim dalam hal kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dan tidak satupun perusahaan memperoleh Proper kategori Hitam.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Kaltim saat menghadiri acara ini sekaligus menjadi pembicara pada Lingkar Komunikasi Pimpinan Daerah Untuk Pembangunan Hijau di Kaltim yang diselenggarakan secara webinar saat memimpin rapat dengan para bupati dan wali kota se Kaltim bertempat di Heart of Borneo, Kantor Gubernur Kaltim, pada Selasa (7/6/2022).
Menurut Isran, diraihnya penghargaan Proper Emas oleh Sembilan perusahaan di Kaltim ini menunjukkan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup terus membaik. Apalagi, ujarnya, Kaltim telah memulai pembangunan hijau sejak tahun 2013 lalu.
“Atas nama pribadi dan pemerintah provinsi menyampaikan apresiasi, terimakasih dan salut setinggi-tingginya kepada para bupati dan walikota yang telah berpartisipasi dalam pembangunan hijau tersebut,” ujarnya.
Isran Noor mengaku mendukung penuh program pembangunan hijau ini dan program ini harus terus dikembangkan. Selain itu juga Isran Noor menjelaskan bahwa kegiatan pembangunan hijau ini hanya dilakukan di provinsi Kaltim dan telah menampakkan hasil saat ini.
Turut hadir mendampingi Gubernur Kaltim, diantaranya Plt Sekda Prov Kaltim Riza Indra Riadi, Kepala Bappeda HM Aswin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup EA Rafiddin Rizal, Ketua Harian Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI KAltim) Profesor Daddy Ruchiyat, Ketua TGUP3 Profesor Adi Buhari, Ketua YKAN Niel Makinuddin, Sekretaris Disbun Kaltim Asmirilda dan pimpinan OPD lingkup Pemprov Kaltim serta widyaiswara Dr HM Jauhar Effendi yang bertindak sebagai moderator.(NIA/YL/ADV/KominfoKaltim)