Lensaborneo.com- Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingkat pengangguran yang tinggi di Kota Tepian.
Dalam pandangannya, masalah ini berkisar pada dua isu utama: kekurangan lowongan pekerjaan yang memadai dan kurangnya keterampilan di kalangan pencari kerja.
Puji menjelaskan bahwa ada kecenderungan di masyarakat Samarinda di mana banyak orang lebih memilih pekerjaan di sektor formal dibandingkan dengan pekerjaan informal.
“Pilihan pekerjaan yang terbatas ini seringkali menjadi penghambat bagi banyak orang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai,” ujarnya, baru-baru ini.
Selain itu, Puji juga menyoroti pengaruh dari latar belakang ekonomi keluarga. Banyak individu dari keluarga kaya yang tidak merasa terdorong untuk bekerja, karena mereka masih mendapat dukungan finansial dari orang tua mereka.
“Kondisi ini dapat menurunkan semangat berjuang mereka dan menghambat keinginan mereka untuk aktif mencari pekerjaan,” jelasnya.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Puji mengusulkan agar pemerintah melakukan pendekatan yang lebih luas dan mendalam melalui sosialisasi dan pelatihan keterampilan.
“Penting bagi pemerintah untuk mengedukasi dan memotivasi masyarakat, terutama mereka yang berada di lapisan bawah, agar mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan di pasar kerja,” tandasnya. (Liz/adv)