Samarinda,Lensaborneo.com-Tekanan Inflasi Kalimantan Timur pada awal tahun 2024 relatif lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, meskipun sejumlah komoditas pangan, tembakau dan tarif kesehatan mengalami kenaikan harga.
Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 4 kota IHK di kaltim periode Januari 2024 tercatat sebesar 0,25% (mtm), atau sebesar 2,95% (yoy). Meskipun terdapat penambahan dua kota IHK yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Berau, laju inflasi Kalimantan Timur masih berada dalam target sasaran inflasi 2,5+/- 1%.
Pada Januari 2024, Koreksi harga pada kelompok transportasi oleh Angkutan Udara menjadi penyumbang andil deflasi tertinggi di kaltim, diikuti dengan komoditas Cabai Rawit, Jagung Manis, Cabai Merah dengan mulai terpenuhinya pasokan dan penurunan permintaan pasca Nataru.
Selain itu, Bensin juga menjadi penyumbang deflasi pada periode Januari 2024.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi penyumbang andil inflasi tertinggi di Kaltim.
Komoditas yang memiliki andil terbesar pada kelompok ini adalah Tomat, Bawang Merah, Sigaret Kretek Mesin dan daging ayam ras. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan pasokan akibat memasuki musim penghujan.
Upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kaltim oleh TPID Provinsi Kaltim. Guna menjaga ketersediaan pasokan beras, telah dilaksanakan Launching Pendistribusian Beras Cadangan Pemerintah (CPP) Kota Samarinda tahap I dan Launching penyaluran CPP kota Balikpapan kepada Keluarga Penerima Bantuan Pangan (KPBP).
Terjangkaunya harga cabai dengan bertambahnya pasokan cabai yang merupakan hasil panen demplot cabai hasil kerjasama dengan TNI. Upaya menjaga keterjangkauan harga juga terus dilakukan melalui pasar murah dalam rangka HUT Provinsi Kalimantan Timur dan Operasi Pasar untuk Pendistribusian Tabung LPG di 22 kelurahan di Balikpapan.
Serta penguatan Komunikasi antar TPID Provinsi Kaltim terus dilakukan dengan melakukan rapat koordinasi untuk membahas langkah konkret pengendalian inflasi, evaluasi program kerja TPID tahun 2023, serta penguatan koordinasi antar TPID.
Ke depannya, TPID Provinsi Kaltim akan terus berkolaborasi dan dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K guna pengendalian inflasi. Melalui inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju masyarakat yang lebih sejahtera.(Hms/BIKaltim)
Sumber : Rilis Resmi BI Kaltim