Samarinda,Lensaborneo.com–Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 kota IHK di Kaltim pada periode September 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,12% (mtm), 3,07% (yoy) atau 2,49% (ytd).
Laju IHK pada bulan ini ( September ), mengalami inflasi setelah pada periode sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,02% (mtm) dengan laju inflasi tahunan 3,82% (yoy) dan inflasi tahun kalender sebesar 2.37% (ytd). Adapun inflasi bulanan pada periode ini lebih rendah dibandingkan dengan tingkat nasional yang mencatatkan inflasi sebesar 0,19% (mtm). Berdasarkan kelompok pengeluarannya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki andil inflasi tertinggi.
Sementara kelompok transportasi masih mengalami inflasi, namun lebih rendah dari periode sebelumnya seiring deflasi yang terjadi pada komoditas angkutan udara. Untuk komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kaltim pada periode pelaporan, yaitu beras, ikan layang, kacang panjang, jagung manis, dan bensin.
Guna menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kaltim, Bank Indonesia melalui tim pengendalian inflasi, (TPID) se-Kalimantan Timur terus berupaya melakukan Upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
TPID Provinsi Kalimantan Timur pada Agustus 2023, Saat ini telah melaksanakan Gerakan Tanam Serentak bersama TNI yang dilaksanakan di 4 Kodim (Samarinda, Kutai Kartanegara, Bontang, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Berau).
Penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (ALSINTAN) kepada kelompok tani di Samarinda dan Kutai Kartanegara, implementasi best practice digitalisasi klaster cabai dan integrated farming klaster sapi potong, hilirisasi komoditas cabai serta penguatan kapasitas usaha ternak/tani melalui kredit ketahanan pangan.
Disamping itu TPID se-Kaltim juga telah melaksanakan gerakan pangan murah pada Bulan September ini di Kota Bontang dan Kab. Kutai Kartanegara. Sedangkan dalam kerangka
komunikasi efektif, TPID Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan sosialisasi Pangan Lokal Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) kepada Tim Penggerak PKK di Provinsi Kalimantan Timur melalui kanal media sosial serta baliho di sekitaran jalan di Kota Samarinda.
Selain itu, guna penguatan koordinasi dengan pusat, TPID Provinsi dan Kota se-Kalimantan Timur secara rutin melakukan rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi secara mingguan guna mensinergikan arahan dari TPIP kepada TPID.
Dalam rangka pengendalian inflasi angkutan udara, TPID Kota Samarinda berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk penerbangan yang melalui Bandara APT Pranoto Samarinda.
Ke depannya, TPID Provinsi Kaltim akan terus berkolaborasi dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif) guna pengendalian inflasi. Melalui inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju Masyarakat yang lebih sejahtera.(Hms/BI/ADV)
Sumber : KPW Kepala Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Kalimantan Timur