Cabai Rawit dan Bawang Merah pada Juni 2022 Penyumbang Inflasi
Samarinda,Lensaborneo.com--Pada Juni 2022, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami inflasi yang lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Juni 2022 tercatat inflasi sebesar 0,47% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,59% (mtm). Demikian yang di sampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Ricky Perdana Gozali melalui siaran persnya ke media, pada Jumat 1 Juli 2022
Namun demikian, pencapaian tersebut kata Ricky, membuat inflasi tahunan Kaltim pada periode yang sama tercatat sebesar 4,38% (yoy), lebih tinggi dibandingkan capaian nasional yang berada pada 4,35% (yoy).
Capaian inflasi tersebut menunjukkan bahwa roda perekonomian Kaltim mulai menggeliat yang didukung kasus COVID yang terkendali diikuti meningkatnya permintaan masyarakat di tengah ketersediaan kebutuhan masyarakat yang belum pulih sepenuhnya.
Berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi pada bulan Juni 2022 utamanya bersumber dari berlanjutnya peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok transportasi di tengah deflasi pada kelompok pakaian dan alas kaki.
Beberapa harga komoditas pangan mengalami peningkatan seiring dengan adanya gangguan produksi akibat cuaca dan hama. Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,34% (mtm).
Komoditas cabai rawit dan bawang merah merupakan komoditas bahan pangan utama penyumbang inflasi Kaltim pada bulan Juni 2022.
Kenaikan beberapa harga komoditas pangan tersebut utamanya didorong oleh adanya gangguan produksi di wilayah sentra luar Kaltim, akibat cuaca yang kurang kondusif dan faktor hama. Kondisi tersebut memberikan tekanan terhadap ketersediaan komoditas tersebut bagi Kaltim.
Selain itu, kelompok transportasi kembali mengalami peningkatan harga meskipun lebih rendah dibanding bulan sebelumnya.
Kelompok transportasi tercatat mengalami inflasi sebesar 0,65% (mtm) lebih rendah bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,05% (mtm). Inflasi tersebut utamanya disebabkan oleh peningkatan pada tarif angkutan udara seiring dengan kenaikan avtur dan momen libur sekolah di tengah semakin longgarnya berbagai pembatasan oleh pemerintah akibat kasus COVID-19 yang terkendali. Adapun untuk tarif angkutan udara mengalami peningkatan sebesar 5,59% (mtm) di bulan Juni 2022.
Menyikapi kondisi tersebut dan dalam rangka pengendalian inflasi daerah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Kalimantan Timur terus memperkuat sinergi dan aksi guna menjaga stabilitas inflasi di Kaltim.
Pada bulan Juni 2022, kegiatan. pengendalian inflasi daerah terus dilakukan tidak terkecuali menghadapi HKBN Idul Adha melalui berbagai kegiatan antara lain sidak dan operasi pasar secara berkala, pemantauan harga secara harian, serta membangun kerjasama antar daerah sentra produksi bagi komoditas inflasi di Kalimantan Timur.
Disisi lain, upaya tersebut memerlukan dukungan masyarakat yang dapat diwujudkan melalui gerakan belanja bijak dan optimalisasi lahan pekarangan sebagai penyedia bahan pangan rumah tangga (cabe, sayuran dll) yang tentunya akan mendukung upaya menjaga stabilisasi harga komoditas inflasi menuju Kaltim Berdaulat.( Advetorial/Kominfo Kaltim ).
Editor : Ony
Sumber : Humas Bank BI Kaltim