Samarinda, Lensaborneo.id — Asosiasi Program studi Ekonomi Pembangunan Indonesia (APSEPI) menggelar kegiatan Economic Extravaganza dari tanggal 7 hingga 10 Oktober 2019. Tuan rumah acara ini adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unmul. Kegiatannya meliputi Annual International Conference Economic Development Countries (AICEDC) 2019 yakni Kongres Pengelola Program Studi Ekonomi Pembangunan seluruh Indonesia.
Selain itu, agenda penting lainnya adalah Regional Ecconomic Research dan Expo. Acara yang dipusatkan di hotel Harris Samarinda ini terlaksana berkat kerjasama antar Bank Indonesia, Jurusan Ekonomi Pembangunan (ISP) Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Unmul, dan ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) Kaltim dengan mengusung tema besar tentang Green Economy and Industrial Revolution 4.0.
Hadir dalam kegiatan ini adalah keynote speaker Rosmaya Hadi (Deputy Gubernur BI), Pembicara, Dr. Salut Muhidin dari Macquarie University (Australia), Reza Anglingkusumo direktur departemen kebijakan Ekonomi dan moneter Bank Indonesia, Devanto S. Pratomo, Phd dari Universitas Brawijaya.
Kegiatan ini merupakan ajang diskusi serta wadah para akademisi memberi masukan guna mempersiapkan Kalimantan Timur menuju ekonomi yang sehat dan kuat dan tetap memperhatikan lingkungan hidup.
Itulah tema besar yang mengemuka dalam acara tersebut. Senada dengan hal tersebut, Wakil Gubernur, Hadi Mulyadi, mengapresiasi positif wacana itu. “Kegiatan ini sangat luar biasa dan positif di level nasional. Diharapkan memberikan masukan positif bagi pembangunan perekenomian Kaltim, khususnya menghadapi ibu kota negara baru,” kata Hadi Mulyadi usai membuka AICEDC dan Economic Extravaganza tersebut.
Sementara itu Ir. Elvyani NH Gaffar M.Si, selaku akademisi sekaligus sebagai Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan/ASPERI Kaltim,sangat berharap,acara seminar internasional ini menjadi sharing ilmu secara Internasional khususnya bagi para akademisi untuk memberikan masukan-masukan terutama di bidang Ekonomi dalam pembangunan ekonomi sehingga akan terjadi stabilitas ekonomi, stabilitas sosial-politik, stabilitas keamanan yang pada akhirnya adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Indonesia dalam era pasar bebas (global market).
“Penguatan melalui kegiatan ini penting karena kita ingin Kaltim maju dan dapat mempersiapkan diri dalam rangka Ibu Kota Negara. Terutama SDA nya yang benar-benar harus kita jaga, jangan sampai tidak memanfaatkan adanya green ekonomi yang sudah ada,” jelas Emmilya.Ketua panitia pada acara tersebut.
Penulis : Oni Resita
Editor : Nurliah