
Samarinda,Lensaborneo.com–Melanjutkan rangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI), Bank Indonesia telah melaksanakan seminar seri ke-tiga pada tanggal 26 Mei 2023 secara hybrid yang dilaksanakan di Hotel Mercure Samarinda. Acara yang di buka oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, juga di hadiri olrh Gusti Agung Diah Utari dan Direktur Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Afdhal Aliansar, serta Sekretaris Satgas Halal Prov. Bali, Ibu Budiastuti Arieswati.
Dengan mengusung tema “Mendorong Perluasan Sertifikasi Halal dalam Akselerasi Halal Value Chain di Daerah”. Dalam sambutannya, Gusti Agung Diah Utari menyampaikan Indonesia memiliki potensi besar pada pengembangan industri halal. Bank Indonesia bersama pemerintah serta lembaga/otoritas trekait berkomitmen untuk mendorong dan mempervepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Pada sesi berikutnya, dilakukan pemaparan materi terkait kebijakan sertifikasi halal untuk mendukung industri halal yang disampaikan oleh Sekretaris Satuan Tugas Jaminan Produk Halal Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, Budiastuti Arieswati. Dalam paparannya, disampaikan bahwa saat ini telah dilakukan pembinaan dalam rangka peningkatan jumlah dan kualitas pendamping Proses Produk Halal (PPH).
Dilanjutkan dengan penyampaian Materi dari Direktur Industri Produk Halal, Afdhal Aliasar terkait Masterplan Industri Halal Indonesia 2023-2029. Integrasi pengembangan industri halal termasuk ke dalam rencana pembangunan nasional. Dalam paparannya, industri halal masa depan perlu mencakup tiga sektor yang tengah berkembang, yakni Fashion, Pariwisata Ramah Muslim, dan Ekraf Syariah dengan terus memperkuat Halal Value Chain lintas sektor.
Selanjutnya, rangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) KTI, sharia fair dan sharia forum masih akan berlanjut pada tanggal 27 – 28 Mei 2023. Bank Indonesia berharap, kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk mendorong produk halal buatan Indonesia semakin berkembang dan diminati berbagai negara hingga dapat meningkatkan ekspor produk halal dan menjadi pusat produksi halal dunia.(Adv)
sumber :humas BI Kaltim