Lensaborneo.com, Samarinda – Badan Pangan Nasional (BPN) menyoroti Pola Pangan Harapan (PPH) masyarakat Kaltim yang belum mencapai target nasional. Hal tersebut terungkap saat Kegiatan Gerakan Pangan Murah di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, pada Selasa (14/3/23).
Persoalan pola pangan harapan (PPH) menjadi bahasan yang seringkali terlewat karena masyarakat terbiasa makan hanya sekedar untuk kenyang namun minim gizi untuk tubuh.
Target Nasional untuk mencapai 92 persen Pola Pangan Harapan belum dapat tercapai apabila masyarakat belum dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama dan Humas Badan Pangan Nasional Prof.Dr. Risfaheri mengatakan Pola Pangan Harapan (PPH) masyarakat Kaltim masih rendah dari target nasional dikarenakan masih belum tercukupinya menu 4 sehat 5 sempurna.
“Kalau kita lihat dari pola pangan harapan saat ini di Kaltim masih di angka 85 persen, sedangkan target nasional 92 persen, artinya perlu dorongan untuk memperbaiki angka pola pangan harapan itu lewat gerakan penyedian bahan pangan,” ucapnya.
Menurutnya, penyediaan bahan pangan dengan harga terjangkau dapat membantu meningkatkan PPH di setiap daerah, termasuk di Kaltim. Langkah ke depan gerakan pangan murah akan diperluas ke berbagai daerah untuk membantu masyarakat..
Menanggapi pernyataan Risfaheri, Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni akan memeriksa data terkait dan penyebab PPH di wilayah Kaltim yang masih rendah dibandingkan angka nasional.
“Kami akan melihat data terkait namun jika diperhatikan angka perkapita Kaltim di posisi ketiga nasional dan indeks gizi kita tidak terlalu buruk, kita ingin tau itu, apakah pola konsumsi kita yang keliru menyebabkan datanya seperti itu, ini akan menjadi masukan dan catatan kita,” ujar Sri.(Jeng/adv)