KUTAI TIMUR — Kabupaten Kutai Timur yang memiliki garis pantai yang berhadapan langsung dengan Laut Sulawesi juga berpotensi terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.
Selain itu potensi tanah longsor dan banjir juga mengancam karena kondisi geografis Kabupaten Kutim yang berupa pegunungan, hutan dan wilayah pantai membuat kabupaten ini harus melakukan mitigasi kebencanaan sejak dini.
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mengatakan selama ini masyarakat sekitar menganggap bahwa potensi bencana yang bisa terjadi di Kabupaten Kutai Timur adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Padahal sebenarnya, juga berpotensi terjadi bencana alam yang lain seperti banjir, longsor dan lain sebagainya.
“Kondisi daerah kita yang meliputi perairan, hutan, pantai, pegunungan dan lain sebagainya, juga berpotensi bisa saja terjadi bencana yang lain. Seperti banjir, longsor dan lain sebagainya,” ujarnya pada apel Kesiapsiagaan Karhutla pada Kamis (24/11/2022).
Menurut Ardiansyah Sulaiman, tingginya potensi bencana di Kutim ia meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak hanya fokus dalam hal antisipasi dan penanganan bencana Karhutla saja.
“Saya menginstruksikan kepada BPBD untuk melakukan langkah-langkah antisipatif agar potensi bencana alam lainnya agar tidak sampai terjadi di Kabupaten Kutai Timur,” ujarnya.
Ia menyarankan meliputi memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui semacam sosialisasi tentang cara membuka hutan agar tidak sampai melakukan pembakaran. Kemudian, masyarakat juga harus diberikan pemahaman serta diajak untuk menjaga kelestarian hutan.
“Saya minta kepada BPBD untuk melakukan beberapa langkah antisipasi dengan melibatkan masyarakat agar potensi bencana yang bisa saja terjadi di Kabupaten Kutai Timur tidak sampai terjadi,” ujarnya.(adv/kominfokutim).