KUTAI TIMUR – Bupati Kabupaten Kutai timur, Ardiansyah Sulaiman menargetkan program Merdeka Sinyal diharapkan dapat tuntas 100 persen pada tahun 2024 mendatang.
Hal tersebut dikatakan Ardiansyah Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Sumber Agung, Kecamatan Long Mesangat yang menjadi langkah maju atas program yang sinyal komunikasi ini.
“Merdeka sinyal merupakan salah-satu program andalan Pemkab Kutim, keberadaanya benar-benar hadir pada salah-satu desa di Long Mesangat. Besar harapan kita pada 2024 mendatang, tidak ada lagi blank spot area di desa-desa pedalaman maupun pesisir Kutim,” tegas Ardiansyah, belum lama ini.
Didampingi Kepala Dinas PU Muhammad Muhir dan Kadiskop-UMKM Darsafani dalam lawatannya ke beberapa kecamatan dijelaskan juga tentang penanganan krisis air bersih yang dialami sebagian warga manakala musim kemarau.
Bupati juga meninjau keberadaan Sumur Daerah Rawan Kering di desa tersebut, yang pembangunannya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021. Pendanaan ini berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Sementara itu, Kades Sumber Agung Juni menjelaskan air bersih yang mengalir dari sumur tersebut mampu memenuhi kebutuhan dari 200 Kepala Keluarga (KK) yang ada di desanya.
Kalaupun ada yang kurang untuk pipanisasi hanya di beberapa titik di Rukun Tetangga (RT) 6, untuk RT-RT lainnya di Sumber Agung sudah aman. Jika musim kemarau melanda di desa selama satu hingga tiga bulan, maka sumur itulah yang mampu menyelamatkan warga dari kekurangan air bersih.
Di tempat yang sama, Kadis PU Kutim Muhammad Muhir menyebutkan, untuk proyek tersebut Pemkab berkontribusi dalam sambungan pipa primernya ke rumah-rumah warga. Kapasitas air yang mengalir yakni 1 liter per detik.
“Pipanya dari Dinas Pekerjaan Umum, yakni saluran primernya,” kata Muhammad Muhir. (adv/kominfokutim)