Lensaborneo.com- Meningkatnya jumlah anak jalanan di berbagai titik lampu merah di Samarinda telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Keberadaan mereka di pinggir jalan dari pagi hingga malam dianggap mengganggu keindahan kota dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengendara, terutama saat mereka mendekati kendaraan secara tiba-tiba.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sani bin Husain, menekankan bahwa fenomena ini bukan hanya soal keberadaan anak-anak di jalanan, melainkan juga bentuk eksploitasi oleh pihak-pihak tertentu.
“Anak-anak tersebut tidak berada di jalanan karena keinginan mereka sendiri, tetapi karena paksaan atau ancaman dari oknum yang mengeksploitasi mereka,” ujarnya.
Sani mendesak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda untuk melakukan penyelidikan menyeluruh guna mengungkap siapa yang bertanggung jawab di balik eksploitasi ini.
Ia juga menekankan perlunya tindakan tegas terhadap para pelaku agar tidak ada lagi anak yang menjadi korban eksploitasi serupa.
Menurut Sani, anak-anak tersebut bukanlah musuh, melainkan bagian dari generasi penerus bangsa yang perlu diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Oleh karena itu, ia mengusulkan agar pihak berwenang, termasuk polisi dan bahkan Densus TNI jika perlu, dilibatkan untuk menindak tegas para pelaku eksploitasi ini.
“Anak-anak ini tidak seharusnya berada di jalanan seharian jika tidak ada paksaan atau ancaman,” tandasnya. (Liz/adv)