Editor : Redaksi
Samarinda,lensborneo.id-– Kalau kita mendengar ada usaha menjahit dan disainer beralih usaha dengan memproduksi masker kain untuk membantu masyarakat di masa pendemi corana ini, mungkin kita masih bisa memahami. Nah kalau ini ada usaha yang biasanya melakukan pekerjaan printing, percetakan dan cutting laser ikut pula membuat masker kain tentunya jadi tanda tanya juga,
“Adalah Dokter Printing di jalan Wahid Hasyim 2 seberang Lapas di Sempaja yang telah memulai usaha memproduksi masker kain scuba tanpa jahitan dengan menggunakan mesin cutting laser yang tidak biasanya.” Kata Muhammad Faisal menjelaskan kepada awak media.
Cutting Laser Mechine adalah sebuah Teknologi Mesin yang menggunakan Laser untuk memotong dan mengukir sebuah Benda atau Material tertentu, dengan menggunakan Komputer untuk bekerjanya.
“Biasanya digunakan untuk pekerjaan yang bersifat kreatif, seperti Souvenir atau Merchandise yang terbuat dari Acrylic, Marmer, Kaca, Kayu, Kertas, Karet Stempel, Kulit Sintetis dan lainnya, Nah ini digunakan untuk memotong kain scuba untuk masker, pastilah menjadi sangat gampang baginya walaupun kalau dihitung ekonomis modalnya tentu tidak sesuai.” lanjut Kepala Dinas Perindustrian kota Samarinda ini.
Dalam sehari mereka mampu memproduksi sampai sebanyak 6000 masker kain scuba tanpa jahitan ini dengan harga awalnya hanya Rp. 2500,- sekarang terpaksa dinaikan menjadi Rp. 4000,- karena naiknya harga bahan baku kain scuba ini di pasaran.
Sementara itu owner Dokter Printing yang juga salah seorang dosen senior di Universitas Mulawarman DR.H. Mohammad Bahzah, MSi mengatakan,
“Ini hasil kreatif karyawan saja sebenarnya daripada mereka menganggur karena sepinya order di masa corona ini, namun ternyata mendapat sambutan luar biasa dari warga kota Samarinda dalam seminggu ini sehingga membuat kami bersemangat untuk meneruskan memproduksi mudahan dapat membantu disaat kelangkaan masker sekarang ini.” Ucapnya.
Sumber : Dinas Perindustrian Samarinda.