Lensaborneo.com, PPU- Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan pelatihan mengolah kerajinan dari limbah batok kelapa menjadi beragama perkakas rumah tangga bagi para petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Minggu (22/10/2023)
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Ahmad Muzakkir mengatakan bahwa, bahan baku pada pelatihan ini yakni diambil dari tempurung kelapa. Menurutnya tempurung kelapa sebenarnya banyak kegunaan, seperti bisa digunakan untuk gantungan kunci dan lainnya.
“Tempurung kelapa banyak manfaatnya. Seperti bisa digunakan centong nasi hingga mainan atau gantungan kunci, mangkok, cangkir, asbak, kancing baju, lampu meja, dan lain sebagainya yang termasuk ke dalam bentuk suvenir,” kata Ahmad Muzakkir.
Ia mengatakan, pohon kelapa memiliki punya banyak manfaat, mulai dari batang, daun dan buahnya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bahkan limbah tempurung kelapanya pun bisa digunakan menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual yang lumayan tinggi.
“Belum banyak masyarakat yang mengetahui bagaimana mendaur ulang tempurung kelapa menjadi limbah yang memiliki nilai jual yang tinggi,” kata Muzakir.
Ia menjelaskan, bahwa limbah dari tempurung kelapa atau biasa dikenal dengan batok kelapa ini dapat dijadikan sebuah kerajinan yang bahan bakunya mudah didapat karena menggunakan bahan baku lokal, apalagi di Kabupaten PPU merupakan salah satu sentra kelapa.
“Pelatihan pengolahan limbah batok kelapa berlangsung selama tiga hari diikuti puluhan petani di Desa Sebulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara,” ungkapnya.
Muzakkir menyebutkan untuk menghasilkan barang bernilai seni dari tempurung kelapa, diperlukan keterampilan yang bernilai seni.
Ia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kreativitas dalam memanfaatkan benda-benda yang ada di sekeliling agar lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual. Seperti batok kelapa, sehingga dapat menambah pendapatan (income) masyarakat di daerah tersebut.
“Hasil kerajinan tangan bisa dipromosikan lewat medsos, seperti Facebook, Instagram, dan juga komunitas WhatsApp lainnya, sehingga produk kita bisa dikenal orang lain,” ujarnya.
Muzakkir berharap kepada para petani dan peserta pelatihan pengolahan limbah batok kelapa dapat menyerap dari pelatihan ini dan jika ada yang masih belum mengerti jangan segan-segan untuk bertanya kepada para narasumber yang akan membimbing.
“Kita juga mendorong para peserta untuk menjadikan pengolahan limbah batok kelapa sebagai usaha baru dalam bentuk perkakas rumah tangga atau hiasan lainnya,” pungkasnya. (Is/Adv/DiskominfoKaltim).