Kamis, Juni 19, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik

Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Kaltim Siaga PMK pada  Ternak Sapi

11/05/2022
in Advertorial, Berita Daerah, Kominfo Kaltim, Pemprov Kaltim
Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Kaltim Siaga PMK pada  Ternak Sapi

Lensaborneo.com, Samarinda – Maraknya penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak sapi di Indonesia, turut juga menambah kewaspadaan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur dalam pencegahannya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim,  H Munawar mengatakan jika saat ini Kaltim telah siaga Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan sapi yang lagi marak di sejumlah provinsi di Indonesia. Apalagi sapi-sapi pedaging untuk konsumsi masyarakat Kaltim banyak didatangkan dari Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali dan Jawa Timur.

“Tetapi saat ini kita lebih waspada karena adanya momok penyakit kuku dan mulut yang mematikan bagi sapi-sapi ternak petani. Kita terus berkoordinasi dengan Direktur Kesehatan Hewan dan Kementerian Pertanian, di provinsi mana saja yang sudah bebas, mana saja yang lagi marak kasusnya,” jelasnya di Samarinda, Rabu (11/5/2022).

Dijelaskan Munawwar,  setiap ternak yang masuk ke Kaltim sudah melalui pemeriksaan berjenjang baik dari provinsi pengirim maupun provinsi penerima hewan. Kendala yang dihadapi saat ini adalah masih adanya perbedaan persepsi kebijakan dengan karantina setempat.

“Penyakit Kuku dan Mulut ini ibarat manusia adalah Covid-19. Ini belum ditemukan vaksinnya. Penyebarannya pun cepat tidak saja melalui  nafas tetapi juga lewat udara yang ditularkan dari sapi yang sakit. Vaksinnya belum ditemukan. Jadi setelah penyakitnya terdeteksi, maka baru dicarikan formula obatnya,” ujarnya.

Sejarah wabah PMK di  Indonesia pernah terdata sebelum tahun 1986. Indonesia  dinyatakan berhasil mendeklarasikan status bebas PMK pada tahun 1986 melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 260/ Kpts/TN.510/5/1986 dan mendapatkan pengakuan dunia terhadap status bebas PMK tanpa vaksinasi sebagaimana tercantum dalam Resolusi Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) Nomor XI Tahun 1990.

Namun pada tanggal 5 Mei 2022 telah terjadi wabah PMK di pulau Jawa tepatnya Provinsi Jawa Timur. Dengan cepat penyakit ini menyebar. Berdasarkan hasil uji Laboratorium Pusvetma dimana penyakit ini telah ditemukan juga suspek PMK pada hewan ternak yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Aceh.

Aksi pencegahan dan peningkatan kewaspadaan penyakit Kuku dan Mulut dengan  berbagai cara, diantaranya  meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam pelaksanaan pengawasan pemasukan ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba serta hewan babi serta produk lainnya terutama daging dan susu.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan di check point antar provinsi melibatkan pihak Kepolisian, serta tidak mengeluarkan rekomendasi atau izin pemasukan ternak rentan PMK dari daerah tertular PMK.

“Pemprov Kaltim telah membentuk tim yang diberi amanah untuk melakukan kesiagaan dan kewaspadaan terhadap PMK ini. Tim ini melibatkan semua sektor terkait. Tim difokuskan untuk melakukan peningkatan sumber daya kesehatan hewan baik dalam segi kualitas dan kuantitas. Meningkatkan komunikasi, edukasi dan informasi terkait risiko PMK di pintu-pintu masuk karantina pertanian dan check point, Puskeswan, peternak dan pelaku usaha,” jelas Munawwar.(YA/ADV/KominfoKaltim)


Berita Terkait

Transportasi Umum Belum Mendukung, DPRD Samarinda Dorong Pemkot Atasi Masalah ini Bersama

Menjaga Kualitas Air Olahan dan Kerusakan Peralatan Perumdam Tirta Kencana Samarinda Lakukan Pengurasan  Bak Lumpur Clarifier 1 dan 2 di IPA Bendang Samarinda

Tags: Dinas Peternakan Prov Kaltim
Share196Tweet123
Previous Post

Pariwisata di Kaltim Kembali Menggeliat Pantai dan Titik Nol

Next Post

DR Ibrahim : Kabupaten dan Kota Harus Lindungi Lahan Produktif Pertanian

Next Post
DR Ibrahim : Kabupaten dan Kota Harus Lindungi Lahan Produktif Pertanian

DR Ibrahim : Kabupaten dan Kota Harus Lindungi Lahan Produktif Pertanian

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

828631
Users Today : 513
Users Yesterday : 777
Total Users : 828631
Total views : 4588682
Who's Online : 7

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved