Rabu, Mei 21, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik

DPRD Samarinda soroti Krisis Guru Pendamping Pendidikan Inklusif Samarinda

22/11/2024
in Advertorial, DPRD Samarinda
Beri Apresiasi, Sri Puji Nilai Tingkat Disiplin dan Kerjasama Pemkot Samarinda Berjalan Baik

Sri Puji Astuti, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda


Lensaborneo.com – Sri Puji Astuti, anggota DPRD Samarinda, menyoroti ketidakseimbangan antara jumlah sekolah inklusi di Samarinda dengan jumlah guru pendamping khusus yang kompeten.

Ia mengusulkan kerja sama dengan perguruan tinggi seperti UNMUL untuk menyelenggarakan program pelatihan khusus bagi guru.

Selain itu, Sri Puji juga menyoroti kendala implementasi kebijakan pendidikan inklusif akibat kurangnya anggaran dan guru pendamping khusus.

“Kita butuh lebih banyak guru yang terlatih, dan ini memerlukan kerja sama dengan perguruan tinggi, seperti UNMUL, untuk menyediakan pelatihan-pelatihan khusus,” tegasnya.

Meskipun terdapat 195 sekolah inklusif, jumlah guru yang memiliki pelatihan khusus untuk mendampingi anak berkebutuhan khusus (ABK) masih sangat terbatas.

Idealnya, setiap anak berkebutuhan khusus memiliki guru pendamping pribadi, namun realitanya, satu sekolah seringkali hanya memiliki satu atau dua guru untuk menangani puluhan anak.

“Peningkatan kualitas pendidikan inklusif penting, kita dapat melakukan itu melalui pelatihan guru yang lebih intensif,” tandasnya. (Liz/adv)


Berita Terkait

Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda Lakukan Pengurasan Bak Sediment IPA Gunung Lipan

Pemerintah Kota Samarinda Sambut Kunjungan Kadin Anhui, Jajaki Potensi Kerja Sama Investasi

Share197Tweet123
Previous Post

Celni Pita Sari Bawa Suara Rakyat di DPRD Samarinda, Realisasikan Kebutuhan Masyarakat

Next Post

Keberlanjutan Sekolah Terpadu Taraf Internasional Disorot Novan

Next Post
Keberlanjutan Sekolah Terpadu Taraf Internasional Disorot Novan

Keberlanjutan Sekolah Terpadu Taraf Internasional Disorot Novan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

800820
Users Today : 670
Users Yesterday : 878
Total Users : 800820
Total views : 4435877
Who's Online : 11

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved