Samarinda,lensaborneo.com – Kepala Perwakilan bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, melalui press rilisnya kepada media ini, menyampaikan bahwa, Kaltim pada periode Januari 2025 masih melanjutkan tren penurunan inflasi menuju kepada arah rendah dan stabil, hal ini ditunjukan pada Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kaltim periode Januari 2025 tercatat berada pada angka 0,21% (yoy), atau berada dalam tren penurunan dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2024 yang mengalami inflasi sebesar 1,47% (yoy).
Jika dilihat secara bulanan Kaltim mengalami deflasi 1,00% (mtm), atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,31% (mtm) akibat tekanan kelompok administered prices (AP) diantaranya adalah kebijakan diskon 50% untuk tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga dengan daya hingga 2.200 VA.
Kondisi tersebut memberikan ruang bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim yang lebih tinggi dengan mendorong tingkat konsumsi pemerintah, swasta, dan masyarakat sehingga memberikan daya ungkit terhadap produksi barang dan jasa di Kaltim.
Deflasi Kaltim periode Januari 2025 utamanya disumbangkan oleh kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, serta kelompok transportasi.
Hal ini terlihat dari Komoditas tarif Listrik secara bulanan memberikan andil deflasi sebesar 1,62% (yoy) dan deflasi 1,60% (mtm) karena adanya implementasi kebijakan diskon tarif Listrik yang ditetapkan oleh pemerintah.
Di sisi lain, penahan laju deflasi pada Januari 2025 adalah oleh kelompok makanan, minuman, tembakau, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Setelah sempat ada indikasi kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan (volatile food) di minggu pertama, upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kaltim oleh TPID se-Kaltim.
Guna memastikan ketersediaan pasokan terus melakukan produksi pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani melalui berbagai program antara lain: mekanisasi pertanian, bantuan pupuk, bantuan sarana dan prasarana tani kepada kelompok tani di wilayah Kalimantan Timur.
Upaya untuk menjaga keterjangkauan harga, telah dilakukan kegiatan pasar murah pada acara HUT Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Januari 2025 di Kota Samarinda. Untuk Kelancaran distribusi, TPID terus mendorong peningkatan kualitas konektivitas antar daerah dan jalan tani pada sentra-sentra pangan Kalimantan Timur.
Sebagai penguatan komunikasi efektif, Komunikasi antar TPID Se-Kaltim terus dilakukan melalui rapat koordinasi untuk mengambil langkah konkret, mensosialisasikan diversifikasi pangan dalam rangka mendukung penguatan ketahanan pangan di kalimantan timur dan peningkatan kesejahteraan petani serta keluarga.
Ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K, serta mendorong realisasi investasi private sektor bisa tumbuh lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kaltim yang tinggi dan berkelanjutan serta inflasi kalimantan timur yang rendah dan stabil.
Sumbber : rilis humas BI Kaltim