Kukar.Lensaborneo.com – Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) tak lagi mengandalkan cara lama dalam promosi destinasi wisata. Kini, mereka melibatkan para influencer muda untuk menjangkau pasar digital yang lebih luas.
Langkah ini diambil karena pola konsumsi informasi masyarakat, khususnya generasi muda, semakin didominasi konten visual di media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube.
Plt Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Ivan Ahmad, mengatakan bahwa pihaknya telah menjalin kolaborasi dengan kreator konten lokal yang memiliki pengaruh di dunia digital.
“Beberapa di antaranya seperti Faisal VFX dan Asrinda Basri yang sudah beberapa kali mempromosikan destinasi wisata Kukar,” ujar Ivan saat diwawancarai di Tenggarong, Rabu (23/4/2024).
Menurut Ivan, konten yang diproduksi bukan sekadar promosi tempat, tapi juga menghadirkan narasi khas dari sudut pandang kreator. Gaya penyampaian yang ringan dan akrab membuat informasi lebih mudah diterima.
“Konten-konten promosi ini mereka unggah di akun sosial media resmi kami, yakni @visitingkutaikartanegara,” jelasnya.
Para influencer terjun langsung ke lapangan untuk merekam video dan mengambil gambar. Tak jarang pelajar dilibatkan, menambah nuansa edukatif dalam setiap karya.
“Kami memanfaatkan kreativitas anak-anak muda Kukar sebagai ujung tombak promosi destinasi wisata lokal secara menarik dan lebih segar,” lanjut Ivan.
Upaya ini terbukti efektif. Setiap konten yang diunggah mendapat respons positif dari warganet, bahkan berhasil menjangkau penonton dari luar daerah yang penasaran dengan wisata Kukar.
Ivan menilai, promosi konvensional sudah tidak cukup di era kompetisi digital. Tanpa strategi yang tepat, potensi daerah bisa kalah pamor dari destinasi lain yang lebih aktif di media sosial.
“Oleh karena itu, kami tidak bisa berjalan sendiri. Semua pihak yang bisa membantu promosi, termasuk para influencer lokal, harus dilibatkan,” ujarnya.
Para kreator tak hanya menampilkan keindahan tempat, tetapi juga mengeksplor sisi budaya, sejarah, dan kuliner lokal yang menjadi daya tarik tersendiri.
“Diskusi dan evaluasi dengan para kreator konten terus kami lakukan agar kolaborasi ini tetap berjalan produktif dan inovatif,” tegas Ivan.
Untuk ke depan, Dispar Kukar membuka pintu bagi lebih banyak kolaborasi dengan kreator dari latar belakang berbeda. Tujuannya agar konten yang dihasilkan semakin variatif dan menjangkau lebih banyak kalangan.
Kukar memiliki beragam potensi wisata. Dari keindahan alam, kekayaan budaya, hingga sejarah kerajaan, semua layak dikenal lebih luas di tingkat nasional.
“Selama kami konsisten dan terus berinovasi dalam membuat konten menarik, saya yakin pariwisata Kukar akan semakin dikenal luas dan menjadi tujuan favorit,” tambah Ivan.
Pendekatan ini juga menunjukkan komitmen Dispar Kukar dalam memberdayakan talenta lokal. Influencer yang terlibat kebanyakan merupakan anak muda Kukar sendiri yang punya kreativitas tinggi.
Konten-konten yang dibuat pun bersifat orisinal dan menyentuh sisi emosional. Wisatawan tak hanya disuguhi pemandangan, tapi juga cerita yang menggugah rasa ingin tahu.
“Kami ingin memastikan kekayaan wisata Kukar tidak hanya menjadi tontonan, tapi benar-benar dikunjungi dan dinikmati oleh wisatawan,” pungkas Ivan.
Dengan strategi ini, Dispar Kukar berharap bisa terus menjaga relevansi di tengah derasnya arus informasi digital. Promosi wisata tidak hanya lebih kekinian, tapi juga lebih efektif dalam membangun citra daerah. (Adv/Kominfokukar)