Samarinda,Lensaborneo.com — Pembangunan terowongan yang tengah digarap oleh Pemerintah Kota Samarinda dengan nilai anggaran mencapai Rp395 miliar menuai perhatian serius dari anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim.
Ia menegaskan bahwa efektivitas proyek ini harus menjadi prioritas utama agar bisa memberikan dampak nyata dalam mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi di sejumlah titik vital kota.
Rohim menjelaskan bahwa terowongan yang direncanakan untuk dibangun di kawasan-kawasan strategis seperti Jalan Otto Iskandar Dinata, Sultan Alimuddin, dan Mulawarman ini harus mampu meredakan kemacetan yang selama ini menjadi masalah besar di Samarinda.
“Efektivitas harus jadi prioritas. Jika terowongan ini bisa meredam kemacetan di jalan-jalan utama yang sering padat, maka anggaran sebesar ini akan lebih mudah dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,” ujar Rohim saat ditemui pada Kamis (24/4/2025).
Menurutnya, pembangunan infrastruktur sebesar itu memerlukan hasil yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama dalam hal kemudahan akses dan pengurangan kemacetan yang kerap mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain itu, Rohim juga menyoroti pentingnya skema pendanaan yang bijak dalam proyek ini. Mengingat besarnya anggaran yang diperlukan, ia mengusulkan agar pendanaan untuk pembangunan terowongan tersebut tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang terbatas dan harus difokuskan pada kebutuhan mendesak seperti kesehatan dan pendidikan.
“Infrastruktur besar seperti ini sebaiknya didanai melalui hibah atau kerja sama dengan swasta/pemerintah pusat, agar APBD bisa fokus pada sektor mendesak seperti pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar,” jelas Rohim.
Ia menambahkan bahwa dengan menggunakan skema pendanaan alternatif tersebut, proyek besar seperti terowongan ini bisa tetap berjalan tanpa mengorbankan kebutuhan dasar yang lebih mendesak bagi masyarakat.
Di sisi lain, sambung Rohim, hal ini juga dapat mengurangi potensi utang yang mungkin timbul akibat proyek infrastruktur besar yang dibiayai sepenuhnya melalui APBD.
Rohim pun berharap agar semua pihak yang terlibat dalam proyek ini, baik pemerintah daerah maupun swasta, dapat bekerja sama dengan baik agar pembangunan terowongan dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Samarinda.
“Semoga proyek ini bukan hanya menjadi solusi untuk kemacetan, tetapi juga menjadi model kerjasama yang baik antara pemerintah dan sektor swasta untuk pembangunan infrastruktur di masa depan,” harapnya.(adv)