Balikpapan, Lensaborneo.com – Rapat Koordinasi (Rakor) Integrasi Jaringan Informasi Geospasial Provinsi Kalimantan Timur, diselenggarakan di Hotel Golden Tulip pada Kamis (30/03/2023).
Rakor dipimpin oleh Kepala Bappeda Provinsi Kaltim Hamsani dan sekaligus membuka acara Rakor tersebut. Selain dihadiri peserta dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim.
Dalam amanatnya Hamsani mengatakan kegiatan ini sebenarnya mengintegrasikan jaringan geospasial di Provinsi Kaltim karena dari 10 kabupaten kota di Kaltim tersebut ada dua yang belum terintegrasi untuk jaringan informasi geospasialnya, yaitu Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Paser.
“Dikesempatan ini artinya kita ingin mengintegrasikan itu sehingga nanti di Provinsi itu semua data geospasial kabupaten kota itu bisa terekspos di provinsi maupun kabupaten/kota lainnya dan bisa memanfaatkan informasi data itu, itu yang menjadi hal-hal penting kita,” ujarnya.
Hasil yang ingin dicapai, ujar Hamsani adalah kesempatan adalah berupa pengintegrasian berita acara kesepakatan yang nantinya peta geospasial dapat dimanfaatkan dalam perencanaan maupun evaluasi pembangunan untuk Kaltim.
Ke dua kabupaten yang belum terintegrasi karena memang pembuatan portal geospasial tentunya harus dipersiapkan dengan matang. Setiap kabupaten harus menyiapkan portal yang bisa dimanfaatkan namanya Palapa, jadi tinggal ekspos apa saja akan termuat dan berkoordinasi dengan Badan Geospasial RI.
Hamsani menegaskan penggunaan geospasial ini diharapkan akan dapat lengkap integritasnya dengan target tahun 2023 ini di seluruh 10 kabupaten/kota.
“Jadi intinya geoportal yang ada di Kaltim ini semua sudah harus bisa terjaring dengan baik. Harapannya jika nantinya sudah terintegrasi semua bisa dimanfaatkan, jadi bukan dari sisi pemerintah saja tetapi dari sisi akademis maupun juga dari sisi lain yang ingin menggunakan data-data geospasial,” ujarnya.(Lilik/adv/kominfokaltim)