Balikpapan, Lensaborneo.com — Iwan Wahyudi Anggota Bapemperda DPRD Balikpapan merasa prihatin dengan adanya perundungan yang marak di Balikpapan.
Hal ini dikatakan Iwan Wahyudi saat ditanya wartawan di kantor DPRD Kota Balikpapan pada Rabu ( 04/10/2023).
Ada kejadian perundungan di Balikpapan yang salah satu anak kita. Prioritas harusnya bagi seluruh pemangku kepentingan (steakholder) di Kota Balikpapan.
“Oleh karena itu menurut saya kita mendorong kepada Pemerintah Kota Balikpapan bersama DPRD untuk menyikapi hal ini serius,” ujarnya pada Rabu (3/10/2023).
Dalam hal koordinasi terhadap steakholder yang ada melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tokoh masyarakat tokoh agama para pemangku kebijakan agar ini menjadi pelajaran yang sangat berharga.
“Bisa jadi ada dan banyak yang terjadi di kita. Kita lihat salah satu saja,” tuturnya.
Selanjutnya Iwan mengatakan jika saat ini masyarakat memerlukan perubahan. Siapa yang jadi korban adalah anak-anak yang seharusnya tidak dapat disalahkan pelakunya tapi mereka ini harus mendapatkan bimbingan, khususnya dari orang tua dan guru. Kalau sampai masuk ke ranah hukum maka tidak dapat melindungi haknya.
“Oleh karena itu Pemerintah Kota harus memberikan bimbingan dan melakukan pencegahan. Berikutnya melakukan edukasi baik secara online maupun offline turun ke lapisan masyarakat melalui tempat ibadah,” ujarnya.
Misalnya saja untuk pembinaan dapat memanggil tokoh tokoh agama, tokoh masyarakat maupun orang yang dapat membuka pikiran dan perilaku korban maupun pelakunya.
Begitu juga tempat ibadah yang lain, dijelaskannya Pemerintah Kota Balikpapan bisa melakukan himbauan kepada tokoh-tokoh agama di Kota Balikpapan. Tidak kalah penting korban yang mengalami perundungan. Menurutnya, Pemkot harus hadir untuk melakukan pendampingan mental terhadap anak-anak.
“Disaat bersama kamipun juga di Bapemperda melakukan pembahasan tentang ketahanan keluarga. Ini adalah salah satu untuk memperkuat bagaimana keluarga itu merupakan pertahanan pertama dan terakhir. Utamalah pastinya. Dalam situasi yang dihadapi baik para ibu dan anak-anak,” tutupnya. (Lik/ADV)