TENGGARONG.Lensaborneo.com – Warga Desa Sebulu Modern masih terus menantikan perbaikan jalan utama yang telah diusulkan sejak 2020. Jalan sepanjang enam kilometer yang menghubungkan M. Yusuf dengan Bloroh masih dalam kondisi rusak, menghambat mobilitas warga dan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Kami sudah berulang kali mengajukan usulan melalui berbagai forum resmi, termasuk Musrenbangdes dan Musrenbang Kecamatan. Namun, hingga kini belum ada realisasi dari pemerintah daerah,” ungkap Kepala Desa Sebulu Modern, Joemadin.
Kondisi jalan yang semakin memburuk menjadi keluhan utama warga. Petani kesulitan dalam mengangkut hasil panennya ke pasar, sementara anak-anak sekolah dan tenaga kesehatan juga menghadapi kendala dalam perjalanan.
“Jalan ini bukan hanya sekadar jalur transportasi, tetapi juga menjadi penopang perekonomian desa. Karena itu, kami sangat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret,” tegas Joemadin.
Sementara itu, pemerintah desa hanya bisa melakukan perbaikan ringan pada jalan lingkungan yang menjadi kewenangannya. Untuk jalan utama, desa tidak memiliki anggaran yang cukup untuk perbaikan total.
Selain jalan, desa juga telah mengusulkan pembangunan fasilitas lain seperti gedung serbaguna dan lapangan olahraga. Dari tiga proposal yang diajukan sejak 2023, hanya satu yang telah disetujui, yaitu pembangunan jembatan di Dusun Antai dengan alokasi anggaran Rp500 juta.
“Warga berharap ada langkah percepatan dari pemerintah daerah agar berbagai infrastruktur yang diusulkan bisa segera terealisasi,” tambahnya.
Pemerintah desa berencana kembali mengajukan proposal pada Musrenbang 2025 dengan harapan ada langkah nyata dari pemerintah daerah untuk memperbaiki kondisi infrastruktur di Sebulu Modern.
“Pembangunan desa butuh sinergi semua pihak. Kami berharap pemerintah daerah lebih responsif terhadap aspirasi warga,” tutup Joemadin. (*)(Adv/Kominfokukar)